Remaja Pecinta Masjid/Musholah
Info Terkini | 2021-07-06 16:22:53*Remaja Pecinta Masjid/Musholah*
Babelan, Kabupaten Bekasi-Jawa Barat, Kemarin Ahad, 4 Juli 2021 kalau tidak salah sempat Tranding Urutan Pertama Info ini yang diposting 3 Juli 2021 Yakni:
*UAS dan Masjid ditutup selama PPKM darurat*
https://retizen.republika.co.id/posts/12038/uas-dan-masjid-ditutup-selama-ppkm-darurat
#PPKM/ParaPriaKembaliKeMasjid
Firman Alloh Tabarokta wa Ta'ala:
اÙÙÙÙÙ Ùا ÙÙعÙÙ Ùر٠٠ÙسٰجÙد٠اÙÙÙÙ°ÙÙ Ù ÙÙ٠اٰ٠ÙÙ٠بÙاÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙاÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙاٰخÙر٠ÙÙاÙÙÙا٠٠اÙصÙÙÙÙ°ÙØ©Ù ÙÙاٰتÙ٠اÙزÙÙÙÙ°ÙØ©Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ®Ùش٠اÙÙÙÙا اÙÙÙÙ°ÙÙ ÛÙÙعÙسٰÙ٠اÙÙÙÙ°Û¤ÙÙÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙا Ù ÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙتÙدÙÙÙÙÙ
" Sesungguhnya yang memakmurkan Masjid/Musholah Alloh hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Alloh. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk ". (QS. At Taubah: 18)
Rasululloh Shallallohu' Alaihi wa Sallam bersabda:
â سÙبÙعÙØ©Ù ÙÙظÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙ ÙÙ٠ظÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙا ظÙÙÙ٠إÙÙÙÙا ظÙÙÙÙÙÙ: اÙÙØ¥ÙÙ Ùا٠٠اÙÙعÙادÙÙÙØ ÙÙØ´ÙابÙÙ ÙÙØ´Ùأ٠بÙعÙبÙادÙة٠اÙÙÙÙØ ÙÙرÙجÙÙÙ ÙÙÙÙبÙÙÙ Ù ÙعÙÙÙÙÙÙ ÙÙ٠اÙÙÙ ÙسÙاجÙدÙØ ÙÙرÙجÙÙÙاÙ٠تÙØÙابÙÙا ÙÙ٠اÙÙÙ٠اجÙتÙÙ ÙعÙا عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙتÙÙÙرÙÙÙÙا عÙÙÙÙÙÙÙØ ÙÙرÙجÙÙ٠دÙعÙتÙÙ٠ا٠ÙرÙØ£ÙØ©Ù Ø°Ùات٠٠ÙÙÙصÙب٠ÙÙجÙÙ ÙاÙÙØ ÙÙÙÙاÙÙ: Ø¥ÙÙÙÙ٠أÙØ®ÙاÙ٠اÙÙÙÙØ ÙÙرÙجÙÙ٠تÙصÙدÙÙÙ٠بÙصÙدÙÙÙØ©Ù ÙÙØ£ÙØ®ÙÙÙاÙÙا ØÙتÙÙÙ ÙÙا تÙعÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ùا تÙÙÙÙÙÙÙ Ø´ÙÙ ÙاÙÙÙÙØ ÙÙرÙجÙÙÙ Ø°ÙÙÙر٠اÙÙÙÙ Ø®ÙاÙÙÙÙØ§Ø ÙÙÙÙاضÙت٠عÙÙÙÙÙاÙÙ â
âAda tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Alloh pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan âibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan Masjid/Musholah.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Alloh, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Alloh.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, âAku takut kepada Allohâ.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Alloh dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangisâ.
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Alhamdulillah Segala Puji hanya Bagi ALLOH ï·», Bertemu kembali dengan saya (Kang Faisal Abu Fayadh, M.Pd, I/Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan) melalui jalinan udara (Medsos), untuk sama-sama kita menambah ilmu dan iman, sebagai bekal mengarungi kehidupan di masa yang akan datang, baik dunia maupun akhirat kelak.
Kali ini kita akan berbicara masalah Masjid/Musholah. Ada apa dengan masjid/musholah? Ya, tentunya kita semua sudah tidak asing lagi dengan yang namanya masjid, terlebih di negeri kita ini sudah sangat banyak sekali jumlahnya.
Tapi, jangan salah, masih banyak di antara kita, termasuk juga pemudanya, yang masih benar-benar asing dengan ruangan masjid. Ya, ruangannya, karena ia sama sekali belum pernah memasuki atau sangat jarang masuk masjid. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orangnya.
Nah, tahukah Anda, bahwa ada keutamaan besar yang tersembunyi di balik sebuah masjid. Seseorang yang ia terpaut dengan masjid, maka kelak di akhirat ia akan mendapatkan perlindungan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Pastinya perlindungan di akhirat nanti, sangat kita perlukan, karena di sana tidak akan ada satu pun pihak yang mampu melindungi, kecuali Alloh.
Dalam hadits shohih dari Nabi Shalallohu' alaihi wasallam yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam Muslim, disebutkan bahwa ada 7 golongan manusia yang nantinya di akhir hari akan mendapatkan perlindungan Alloh subhanahu wa ta'ala dan disebutkan bahwa salah satu dari 7 golongan itu tersedia âorang yang hati-hatiâ terpaut di masjid/musholahâ.
Para ulama menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat keutamaan bagi siapa saja yang sering mendatangi masjid/musholah untuk shalat berjamaah, karena Masjid/Musholah adalah rumah Alloh, dan rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, dan siapa saja yang bertamu maka berhak untuk mendapatkan kehormatan dan pemuliaan dari sang tuan rumah . Lalu bagaimana jika yang menjadi tuan rumah itu Alloh yang maha mulia?
Layaknya rumah, masjid/musholah merupakan sarana pembinaan bagi siapa pun yang berada di dalamnya. Masjid/Musholah pun merupakan salah satu sarana pembinaan umat yang mendapat perhatian begitu besar darillah Shalallohu' alaihi wa sallam. Bahkan, ketika Rasul sampai di Madinah, bangunan pertama yang didirikan adalah Masjid/Musholah yang kemudian dinamai masjid Nabawi.
Oleh karena itu, sebagai Muslim semestinya kita memiliki perhatian dan kecintaan yang besar terhadap Masjid/Musholah. Kecintaan yang besar kepada Masjid/Musholah akan membuat kita memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pemakmurannya.
Dan penting untuk diingat, bukan hanya tugas sang marbot atau penjaga Masjid/Musholah saja untuk memakmurkannya Kita pun wajib ambil bagian
Miris ketika mengetahui Masjid/Musholah yang banyak, namun minim jamaahnya. Sedih ketika mengetahui masjid hanya penuh diisi oleh para orang tua, bapak-bapak yang lanjut usia Ke mana para pemudanya? Di mana kita sebagai Remaja, ketika seruan untuk shalat berkumandang?
Ya, sedih memang, kita lihat sekarang pemuda lebih senang berada di kafe-kafe, bahkan rela menempuh jarak jauh untuk mencari hiburan Namun berat melangkah satu meter untuk penuhi seruan adzan
Yang menjadi masalah kita kemudian adalah, bagaimana kita menumbuhkan rasa cinta kepada masjid? Sebagai bahan renungan dan motivasi, ada beberapa tanda atau cara agar kita terpaut dengan masjid
*Pertama, Rindu pada Masjid/Musholah*
Mencintai sesuatu biasanya membuat rindu pada sesuatu tersebut karena memang hati seseorang ditujukan kepada dan terpaut padanya. Karena itu, kecintaan kita kepada Masjid/Musholah harus membuat hati terpaut kepadanya sejak kita keluar dari masjid hingga kembali lagi ke masjid/musholah. Ketika kita memiliki memiliki hati yang kuat dengan Masjid/Musholah, maka kita, insya Alloh akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Alloh pada hari akhirat.
*Kedua, Berkorban Untuk Masjid*
Ketika masjid/musholah hendak kita makmurkan sebagaimana mestinya, diperlukan pengorbanan yang besar; baik harta, jiwa, tenaga, waktu, pikiran maupun ilmu, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.
*Ketiga, Mensucikan Masjid/Musholah*
Kecintaan kita pada suatu benda biasanya membuat kita harus selalu memperhatikan dan merawat benda tersebut. Rumah yang kita cintai membuat kita harus merawatnya setiap hari, begitu pula semestinya kecintaan kita kepada masjid/musholah yang dibuktikan dengan menjaga kebersihannya.
*Keempat, Masjid/Musholah Rajin Mendatangi*
Kecintaan terhadap masjid/musholah membuat seorang muslim, khususnya rajin mendatangi masjid/musholah setiap harinya. Karena itu, shalat berjamaah yang lima waktu seharusnya dilaksanakan secara berjamaah di masjid/musholah. Tak hanya shalat lima waktu saja, tetapi kita juga giat mencari ilmu di masjid/musholah dengan menghadiri majelis-majelis ilmu di dalamnya.
*Kelima, Menghormati Masjid/Musholah*
Bila kita cinta pada seseorang, biasanya kita menghormati orang itu dengan berbagai cara yang baik, pun dengan masjid/musholah. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan membuktikan kita kepada masjid.
Sebagai contoh: melaksanakan shalat tahiyyatul masjid ketika memasuki masjid, berpakaian yang rapi serta sopan, serta tidak datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyenangkan. Ini semua merupakan hal-hal yang dianjurkan oleh syariat Islam, dan sudah selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya.
Sebagai tambahan motivasi untuk kita semua, ada satu kisah keteladanan dari seorang ulama tabiin yang ahli ibadah, bernama Amir bin Abdullah bin Zubair bin Awwam Al-Asadi. Ulama rabbani keturunan sahabat ini sangat rajin menjaga shalat berjamaah di masjid. Bahkan, pada saat ia sakit keras, ia masih sempat mendengar kumandang adzan Magrib dari masjid Nabawi dan langsung memerintahkan keluarganya untuk memapahnya ke masjid.
Setelah terpaksa memaksa kali kepada keluarganya, akhirnya dengan terpaksa Amir dibawa ke masjid. Ia berdiri di tengah shaf bersama jama'ah lainnya. Ia masih mampu mengikuti bacaan dan gerakan imam sampai rakaat pertama. Namun, ketika imam dan seluruh ma'mum lainnya bangkit untuk rakaat kedua, Amir bin Abdullah tidak mampu bangkit lagi. Alloh telah memanggil ruhnya untuk selamanya. Ia meninggal dalam keadaan sujud kepada Alloh di tengah shaf, di masjid nabawi yang diberkahi. Subhanalloh!
Demikianlah, orang-orang sholeh terdahulu telah memberikan keteladanan yang nyata kepada kita semua, bagaimana cara mengamalkan firman Alloh ta'ala,
ا ÙÙÙÙÙ٠ا٠ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÛ¡ÙÙÙÛ¡Ù Ù ÙÛ¡Ø£ÙØ®Ùر٠ا٠٠ÙصÙÙÙÙÙٰة٠اتÙÙ ÙزÙÙÙÙÙٰة٠ÙÙÙ Û¡ ÙÙÙا ÙÙÙÙÙÛ ÙÙÙ°ÙئÙÙ٠ا٠ÙÛ¡Ù ÙÙۡتÙدÙÙÙÙ
âSesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Alloh adalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, serta tetap menjalankan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun selain Alloh, maka mereka itulah orang-orang yang termasuk golongan yang mendapat petunjukâ. (QS. at-Taubah: 18)
juga telah memberikan yang nyata kepada kita bagaimana orang-orang yang selalu mereka banggakan dengan masjid/musholah, masjid/musholah dan shalat jamaah serta amal-amal kebaikan yang memakmurkan masjid/musholah.
Nah, pertanyaannya, bagaimana dengan kita saat ini? Jangan ragu lagi, kita harus memilih untuk mencintai dan memakmurkan masjid/musholah (RUMAH ALLOH ï·») dengan beragam amal sholeh di dalamnya. Semoga dengan itu, kita mendapatkan perlindungan Alloh subhanahu wa ta'ala di akhirat kelak. Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin ????????. Wallahu a'lam. Semoga Bermanfaat,
بÙارÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ
Barokallohu' fiikum
ØسبÙا اÙÙÙ ÙÙع٠اÙÙÙÙÙ Ùع٠اÙÙ ÙÙÙ ÙÙع٠اÙÙصÙر
" Hasbunalloh wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wa ni'mannashiir "
Salam Ahadun Ahad âï¸ Allohu Akbar â عش ÙرÙ٠ا ا٠٠ت Ø´ÙÙدا (Isy Kariman Aw Mut Syahidan/Hidup Mulia atau Mati Syahid)
*"BERHENTILAH MEMBUAL RAKYAT SUDAH MUAL"*
#AyoBackToMasjid/Musholah
#FMM/ForumMasjiddanMusholah
*Dakwah Kami:*
1. Tegakkan Tauhid, Lenyapkan Syirik !!!
2. Terapkan Syariâat Allah !!!
3. Wujudkan Masyarakat Islami !!!
4. Hidupkan Sunnah, Matikan Bidâah !!!
5. Tinggalkan Kemaksiatan & Kemungkaran !!!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.