Apa Itu Syukur?
Agama | 2021-06-28 10:02:57Syukur adalah sebuah bentuk terima kasih kita atas sesuatu. Secara bahasa, kata syukur berasal dari bahasa arab yakni syakara-yasykuru-syukran yang berarti pujian atas sesuatu dan penuhnya sesuatu. Dalam Al-Qurâan, kata âsyukurâ ditemukan sebanyak enam puluh empat kali dengan berbagai bentuknya. Ahmad Ibnu Faris dalam bukunya Muqayis al-Lughah menyebutkan empat arti dasar dari kata tersebut, yakni:
1. Pujian karena adanya sesuatu yang diperoleh, hakikatnya adalah merasa ridha atau puas sekalipun sedikit. Oleh karena itu, bahasa menganalogikan kata âsyukurâ untuk kuda yang gemuk namun hanya membutuhkan sedikit rumput.
2. Kepenuhan dan kelebatan. Pohon yang tumbuh subur di lukiskan dengan kalimat syakarat asy-syajarat.
3. Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon (parasit)
4. Pernikahan, atau alat kelamin
Untuk memudahkan kita memahami kedua makna terakhir di atas, dalam buku Wawasan Al-Qurâan, Abi Quraish Shihab menjelaskan lebih lanjut bahwa kedua makna tersebut dapat dikembalikan makna dasarnya kepada kedua makna sebelumnya. Makna ketiga sejalan dengan makna pertama yang menggambarkan kepuasan dengan yang sedikit sekalipun, sedang makna keempat dengan makna kedua, karena dengan adanya pernikahan (alat kelamin) dapat melahirkan banyak anak.
Makna-makna dasar tersebut dapat juga diartikan sebagai penyebab dan dampaknya, sehingga kata syukur mengisyaratkan âSiapa yang merasa puas dengan sedikit maka ia akan memperoleh banyak, lebat, dan subur.â
Syukur juga salah suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT, dan ini adalah sifat dari orang yang beriman. Allah berfirman pada Qurâan Surat Al-Baqarah ayat 172,
ÙÙÙ°ÙØ£ÙÙÙÙÙÙا Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡Ùا٠ÙÙÙÙØ§Û ÙÙÙÙÙØ§Û Ù ÙÙ Ø·ÙÙÙÙبÙٰت٠٠Ùا رÙزÙÙÙÙÙÙ°ÙÙÙ Ù ÙÙٱشÙÙÙرÙÙØ§Û ÙÙÙÙÙÙ٠إÙÙ ÙÙÙتÙ٠٠إÙÙÙÙاÙ٠تÙعÙبÙدÙÙÙÙ
Artinya: âHai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.â (QS. Al-Baqarah [2]: 172)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.