Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indah Wahyu Yuha

PAHAM RELASI AL MAQRIZI DITENGAH PANDEMI

Sejarah | Thursday, 24 Jun 2021, 11:37 WIB

Al-Maqrizi pada fase kedua dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam,sebuah fase yang dimana mulai terlihat tanda melambatnya berbagai kegiatan intelektual yang inovatif dalam dunia Islam. Al-Maqrizi bukan seorang sufi atau filusuf yang relatif didominasi oleh aktivitasnya sebagai sejarahwan muslim yang sangat dipengaruhi oleh corak pemikirannya tentang ekonomi. fase kedua ini yang didominasi oleh pemikiran yang normatif.

Dampak pandemi covid-19 pada perekonomian di Indonesia, terutama pada kenaikan tingkat inflasi. Banyak sumber daya manusia yang terkena PHK, penurunan gaji besar-besaran, rusaknya hasil pertanian, perternakan dan perikanan membuat sumber daya alam yang menjadi terbatas namun permintaan terus bertambah.Selain itu, bersaingnya nilai mata uang rupiah saat ini terhadap nilai uang dolar amerika.

Merupakan inflasi yang disebabkan oleh faktor alam dan kejadiannya di luar kuasa manusia. human error inflation merupakan inflasi yang diakibatkan karena kesalahan manusia, kesalahan di antara lain korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang berlebihan. Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat diperhatikan oleh semua negara didunia, termasuk wilayah Indonesia.

Inflasi saat ini adalah kenaikan harga-harga secara umum.Inflasi ini menyebabkan orang lebih memilih alternatif aktifitas bekerja daripada berinvestasi pada lembaga-lembaga keuangan dan investasi. Hal ini terjadi karena inflasi mengakibatkan 3 hal, yaitu pertama, lemahnya efisiensi dan produktifitas produksi kedua, kenaikan biaya modal ketiga, ketidakjelasan ongkos dan pendapatan di masa yang akan datang.

Pemikiaran ekonomi Islam menurut, Al-Maqrizi mengklasifikasikan inflasi menjadi dua faktor penyebab yaitu natural inflation (inflasi alamiah) dan human error inflation (inflasi disebabkan kesalahan manusia). Inflasi dapat memicu krisis ekonomi, krisis ekonomi ini terjadi disebabkan oleh tiga alasan: yaitu, korupsi politik, meningkatnya harga tanah, sirkulasi jumlah uang beredar.

Menurut pemikiran Al-Maqrizi, saat ini bencana alam atau wabah penyakit terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami gagal panen, sehingga persediaan barang-barang mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan. Sedangkan faktor determinan inflasi yaitu karena kesalahan manusia (human error), yaitu korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang berlebihan.

Pemikiran tentang uang melalui penelaahan sejarah mata uang yang digunakan oleh umat manusia.Uang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia saat ini karena, dengan menggunakan uang manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta memperlancar aktivitas kehidupannya.

Menurut fakta sejarah tersebut, menurut Al-Maqrizi, mengindikasikan bahwa mata uang yang dapat diterima sebagai standar nilai, baik menurut hukum, logika, maupun tradisi, hanya yang terdiri dari emas dan perak.Oleh karena sebab itu, mata uang yang digunakan bahan selain kedua logam ini tidak layak disebut dengan mata uang. Sementara itu, walaupun menekankan urgensi penggunaan kembali mata uang yang terdiri dari emas dan perak.

Adapun yang hendak dikemukanan Al-Maqrizi yaitu bahwa kondisi perekonomian yang begitu buruk sebenarnya dapat dipulihkan tanpa harus melakukan gebrakan-gebrakan yang sering kali justru merugikan kepentingan masyarakat dan mengurangi tingkat kesejahtraan secara umum., kesalahan dalam mengatur perekonomian ditambah pemerintah tidak memiliki legitimasi.

Bagi pemikiran Al-Maqrizi, mata uang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan ummat manusia saat ini, karena dengan menggunakan uang, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memperlancar aktivitas kehidupannya. Oleh sebab itu, Al Maqrizi mengungkapkan sejarah penggunaan mata uang oleh ummat manusia, sejak masa dahulu kala hingga masa hidupnya yang berada di bawah pemerintahan dinasti Mamluk.

Naiknya harga barang saat ini dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang pandemi Covid-19 ini, yang berdampak pada kondisi perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor impor bahan baku, dan barang modal. Kegiatan produksi yang menurun, langkanya barang, juga kenaikan harga di pasaran menyebabkan terjadinya inflasi.

Efek dari Inflasi saat ini tentu akan sangat merugikan masyarakat karena dengan jumlah uang yang sama, kita hanya bisa membeli barang yang sama dengan jumlah lebih sedikit. Meskipun demikian, Inflasi harga pangan ke depan tetap perlu diwaspadai akibat adanya potensi rantai pasokan global yang terganggu. Namun harga barang di dalam negeri dipastikan saat ini tetap terkendali, begitu juga pasokannya harus tetap terjaga.

Hal itu dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital, partisipasi terhadap masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan UMKM dipandang belum optimal, sehingga di membutuhkan upaya untuk membuka akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image