Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fenny Nurlaela

Pantun Sahabat Lama

Olahraga | Friday, 18 Jun 2021, 05:42 WIB

Oleh : Fenny Nurlaela

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat dikenal oleh masyarakat Melayu. Seperti halnya syair dan gurindam, penyebaran pantun begitu cepat dan luas hingga ke seluruh Nusantara. Pantun diambil dari kata patuntun yang dalam bahasa Minangkabau berarti pentuntun. Dalam bahasa Jawa, pantun lebih dikenal dengan nama parikan. Lain lagi masayarakat Sunda disebut paparikan, dan orang Batak memberi nama umpasa. Dalam pantun, lazimnya terdiri dari 4 baris dimana setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Setiap baitnya diakhiri dengan pola abab atau aabb. Berbeda dengan puisi, biasanya pantun tidak memiliki nama penulis. Ini hanya karena zaman dulu pantun diucapkan tanpa pernah ditulis. Bentuk pantun terdiri dari dua bagian, yaitu baris pertama yang disebut sampiran dan baris ke dua yang disebut isi. Sampiran berperan sebagai pembayang dari yang ingin disampaikan, sedangkan isi merupakan makna atau gagasan yang ingin disampaikan. Di dalam sampiran biasanya menggambarkan alam atau lingkungan adat istiadat, sistem kepercayaan dan pandangan hidupnya. Sebagai salah satu jenis puisi lama yang mudah diingat dan dinyayikan, banyak yang berpendapat bahwa hubungan antara sampiran dan isi dari pantun hanya sebatas persamaan bunyi. Penjelasan tentang sampiran dan isi akan saya bahas dibawah. Meskipun secara umum bait pantun terdiri dari 4 baris, tidak jarang ada yang terdiri dari 6 atau 8 baris. Pantun jenis ini disebut dengan pantun talibun . Sedangkan pantun yang terdiri 4 baris disebut dengan pantun karma Diketahui tentang asal-usul dan dasar apa pantun dibentuk. Begitu juga dengan arti kata-kata dari pantun yang sebenarnya. Tulisan tertua yang ditemui dan memulai menyebut pantun sebagai salah satu bentuk sajak adalah syair-syair tasawuf Abul Jamal , yaitu seorang penyair dan sufi Melayu yang hidup pada abad 17 m di Barus. Berikut contoh pantun yang saya buat :

Sahabat Lama
Jalan -jalan ke Surabaya Naik perahu dayung sendiri Wahai kawan janganlah bersedih Kalau bersedih rugilah sendiri Jalan -jalan ke kota Baru Beli jajan beli ikan Kalau punya teman yang baru Teman lama jangan terlupakan Awan kelabu di siang hari Bertanda hujan akan datang Datang rindu di dalam hati Teman yang lama puas dikenang Dimana pergi anak kuda Didalam Rimba Batu Belah Dimana pergi sahabat lama Diluar negeri mencari nafkah Kalau jus jambu sudah dibawa Diminum habiskan saja Kalau bertemu sahabat lama Menyapa dia janganlah lupa Berikut contoh jenis pantun yang isinya mengungkapkan keadaan atau nasib seseorang. Pantun yang merupakan salah satu khasanah budaya bangsa wajib kita jaga dan lestarikan. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari sejarah dan asal usul serta maknanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image