Lembar Kehidupan
Sastra | Wednesday, 16 Jun 2021, 22:21 WIBKarya: Rival Laosa
Lembaran lembaran tangis dan tawa
Kembali mengingatkan arti Sahaya
Akan kelamnya kehidupan sang manusia
Sebagai mahkluk terhukum dari surga
Tanpa nikmat sang maha kuasa
Manusia tidak akan berdaya
Terlepas dari nikmat Tuhan Semesta Alam
Yang tidak pernah melupakan hamba-nya
Dari terangnya putih sampai gelapnya hitam
Warna warni telah di siapkan oleh-nya
Manusia hanya sebatas sang ciptaannya
Tanpa melupakan hakikat hidupnya
Alangkah meruginya sang manusia
Jikalau hidupnya hanya tunduk pada dunia
Tangis dan tawa adalah hukum semesta
Yang tak terlepas dari lembar takdirnya
Hilang hadirnya nikmat darinya
Tak terlepas karena khilaf sang sahaya
Dari penghuni lembah surga
Sampai penghuni lembah neraka
Adalah hasil dari kehidupan nyata
Yang terjadi di alam semesta
Kemudian dari lembar kehidupanmu
Jadi penuntun kemana berakhirnya dirimu
Entah jadi penghuni di lembah surga
Atau penghuni di lembah neraka.
Rival Laosa (Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ, Kader IMM FISIP UMJ)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.