Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aldi Risnanda

SETIAP BULAN RAMADHAN TRADISI OBROG MASIH POPULER DI WILAYAH PANTURA

Sejarah | Wednesday, 27 Apr 2022, 14:22 WIB

Pada umumnya, saat bulan Suci Ramadhan, orang-orang membangunkan sahur dengan cara berteriak atau memukul bedug keliling kampung. Tapi berbeda dengan wilayah Pantura, Cirebon & Indramayu. Seperti halnya tradisi membangunkan sahur, atau sering disebut oleh warga Pantura yaitu dikeenal dengan Tradisi Obrog. Obrog adalah salah satu tradisi yang sering ditemui saat bulan suci Ramadhan di wilayah pantura.

Dokumen Pribadi

Apa itu Obrog?

Nama Obrog berasal dari bunyi alat musik yang sering dipakai, semacam kendang atau bedug. Tidak diketahui dengan pasti kapan tradisi obrog tercipta. Obrog merupakan kesenian yang banyak ditemui selama bulan Suci Ramadhan. Selama sebulan penuh, rombongan musik obrog berkeliling dari desa ke desa guna membangunkan warga untuk sahur. Mereka menyusuri desa-desa dengan memainkan alat-alat musik dan bernyanyi lagu-lagu ala tarling yang menjadi ciri khas obrog di Pantura.

Alat musik Obrog?

Alat music yang dimainkan oleh rombongan obrog, dahulu berupa alat tabuhan tradisional. Seperti, bambu, botol, saron, buyung, bambu, kendang, bedug, genjring, ember, galon. Seiring berjalannya waktu tradisi obrog menggunakan alat musik modern. Mulai dari gitar elektrik, bass, organ, tamborin, dilengkapi dengan sound system yang didorong di atas roda. Ada juga rombongan obrog yang menyediakan panggung mini yang didorong di atas roda. Para biduannya juga banyak yang membawakan lagu-lagu dangdut kontemporer (tarling). Mirip sebuah grup organ tunggal. Jelas tradisi obrog di pantai utara (pantura) ini membawa kegembiraan bagi masyarakat yang hendak melakukan ibadah sahur.

Di wilayah Pantura, setiap menjelang sahur akan ramai dengan suara nyanyian yang diiringi musik oleh rombongan orang-orang yang berkeliling. Warga di daerah pantai utara (pantura) ini “dibangunkan” dari tidurnya untuk melaksanakan sahur dengan bunyi musik yang khas. Fenomena obrog, sebagai sebuah seni tradisi sangat menarik untuk ditelisik, khususnya pada perubahan alat music, bentuk, dan pergeseran fungsinya.

Tradisi ini hanya bisa ditemui saat bulan Ramadhan, yaitu tradisi Obrog. Tradisi yang biasanya berlangsung dimulai pukul 02.00 hingga pukul 03.00 WIB ini, dilakukan dengan cara berkeliling kampung. Tak hanya itu, warga juga memukul tetabuhan sederhana untuk membangunkan warga sahur. Obrog sendiri banyak dilakukan oleh masyarakat Cirebon.

Sebagai tradisi khas pada saat bulan suci Ramadhan, Obrog adalah tradisi warga Cirebon dan Indramayu untuk membangunkan orang sahur. Inti dari kesenian ini adalah membuat berbunyian keras pada dini hari sambil berjalan berkeliling permukiman warga.

Uniknya, ketika pertengahan dan sebelum menjelang Lebaran, tepatnya 15 hari puasa dan saat sebelum lebaran. Obrog berkeliling di siang hari. masyarakat akan memberi uang, beras, atau makanan sebagai tanda terima kasih telah dibangunkan sahur selama bulan puasa. Meski demikian, sejauh ini tradisi obrog masih tetap popular dikalangan masyarakat pantura.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image