Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image syauqisumbawi

Tiga Puisi A. SYAUQI SUMBAWI

Sastra | Tuesday, 01 Jun 2021, 02:12 WIB

Puisi A. Syauqi Sumbawi

KISAH HUJAN

pada kisah hujan

kubaca darah mengucur dari tubuh perawan

anyir, bersama nasib yang getir

di altar puja, nyawa mengganti dupa

ya, maulana

apakah asal langit hidup manusia demikian pahit

darah tak juga basah

menambah kelam bongkah kerontang

ya, malik

kusimak gumpal awan di telapak tangan

bersama iradah, menetes pada khidmah tengadah

kuasa segala semesta

ya, ibrahim

kulihat rintik pada terik, derai menyemai

dari pengunungan mengalir, hijau pematang

palawija dan toga dalam tubuhnya

pada kisah hujan yang kaubawa

sebelum mereka pun sengit menerka langit

dan kau dalam kelana makrifah

membumikannya, ketika memanggil manusia

Puisi A. Syauqi Sumbawi

KISAH LAUT

menjumpa laut

dia menitipkan maut

apa dosa ini bayi,

kau pangkas dari dekap

diayun ombak, dia merujuk ayah

yang terusir mencecap getir

fitnah dari dosa pertama

anak manusia

di tepian laut,

sepanjang garis maut

sekardadu menjumpa keluarga

buih dan ombak seperti anak dan ayah

bersama pasir yang setia

melarung doa

Puisi A. Syauqi Sumbawi

KISAH AMPELDENTA (2)

- mayang madu

dari laut, di pungkas badai

dipeluk maut, dia datang

berkendara talang dan cucut

pada kapal terhantam, karam

adalah ombak sunyi, sembunyi

dari kisah pantai yang pernah diurai

seperti kisah arwah menyebut manusia

dari laut, setelah kisah maut

menjadi kauniyah, dia tiba

bersama angin utara, mengusap wajah

pada jelak, mayang madu membaca

isyarat cinta, kemudian berkata

“bertiuplah, telah kudengar

ampeldenta, maka sebelum pantai

telah kurelakan manusia”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image