Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Januar Ifdal Dikri

Peluang Partai Gelora di Pesta Demokrasi 2024

Politik | Saturday, 23 Apr 2022, 15:50 WIB

Peluang Partai Gelora di Pesta Demokrasi 2024

Oleh : Muhammad Januar Ifdal Dikri

Berbeda dengan partai politik yang lain, yang identik dengan tokoh -tokoh lama terkenal didalamnya. Gelora adalah parpol yang menampung tokoh-tokoh pemuda Indonesia yang memiliki gagasan-gagasan kebangsaan didalamnya. Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya partai ini, yaitu menjadikan partai modern yang diharapkan dapat berkontribusi memberikan narasi arah baru Indonesia sekaligus juga melahirkan para pemimpinnya yang akan membawa Indonesia bersama elemen lainnya untuk menjadi kekuatan lima besar dunia.

Semangat ini juga yang memberikan kemudahan untuk Partai Gelora memperkenalkan cita-citanya kepada masyarakat dengan mengajak anak-anak bangsa yang memiliki cita-cita yang sama. Pada akhir tahun 2021 lalu, setidaknya Partai Gelora telah mencapai 1 juta anggota di beberapa wilayah (Arka Atmaja, Humas DPW Partai Gelora Indonesia Jawa Tengah).

Hanya saja sebagai partai yang tergolong baru, Gelora mempunyai misi penting untuk menarik suara lebih dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

Yang mana berdasarkan UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilu, ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Partai yang gagal mendapatkan 4 persen dari total suara nasional tidak akan mendapat kursi di DPR.

Diketahui, pembentukan Partai Gelora ini merupakan gagasan dari mantan Petinggi PKS, yakni Mantan Presiden PKS Pak Anis Matta selaku Ketua Umum di Partai Gelora saat ini dan Eks Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menjabat Wakil Ketua Umum di Partai Gelora.

Pengamat Politik Karyono Wibowo mengatakan “bahwa ia melihat ada celah yang bisa digunakan Partai Gelora untuk merebut basis suara PKS, namun hal tersebut tidaklah mudah, karena sulit bagi partai yang berisi mantan petinggi PKS jika ingin menggaet hati pemilh di luar PKS,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Karyono, mungkin saja Partai Gelora dapat berhasil menggaet kekuatan PKS. Akan tetapi, Gelora akan kesulitan untuk bersaing menghadapi partai-partai yang sudah mapan lainnya, seperti Demokrat, Gerindra, PDIP, Golkar dan yang lainnya.

Kekuatan Faksi Gelora

Faksi Gelora memiliki kekuatan yang digadang sebagai partai yang seringkali dianggap partai masa depan anak muda penerus bangsa, hal ini dikarenakan partai ini merupakan partai yang terbuka untuk ruang besar berseminya ide, yang mana anggota yang masuk kedalam partai tersebut bukan dilihat berdasarkan uang yang dimiliki, melainkan dengan modal pikiran atau gagasan-gagasan yang dimiliki seseorang tersebut.

mayoritas kader Partai Gelora adalah anak-anak muda, dari berbagai latar belakang. Dan dikatakan bahwa segenap kader mengusung semangat kolaborasi ditengah pembelahan masyarakat yang sangat parah ini.

Tidak hanya itu, Partai Gelora juga didalamnya terdapat beberapa anggota partai politik lama yang dulu pernah memegang jabatan penting di pemerintahan yakni di bidang legislatif DPR RI, seperti Anis Matta. Fahri Hamzah, Achmad Rilyadi, Mahfudz Siddiq dan lainnya. Hal itu juga yang membuat Partai Gelora memiliki kekuatan didalamnya.

Anis Mata, selaku Ketua Umum Partai Gelora menegaskan, bahwa “Kekuatan Partai Gelora bukan pada janji-janjinya, tapi pada manfaat yang diberikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Lembaga Survei Milenial Institute merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas partai politik menggunakan metode random sampling melalui telepon pada tingkat kepercayaan 95 % di tengah pandemi Covid-19 (29/7/2021). Dalam survei tersebut terlihat elektabilitas Partai Gelora Indonesia sebagai partai baru, mencapai 1,5% . Namun Partai Gelora mampu menggeser elektabilitas beberapa partai lama, seperti Partai Ummat 0,8%, Partai Berkarya 0,5%, Partai Masyumi 0,4%, Partai Hanura 0,4%, PBB 0,3%, Garuda 0,2%, dan PKPI 0,1%. Hal tersebut merupakan kabar yang baik untuk Partai Gelora selaku partai politik baru yang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik baru lainnya.

Hasil ini menambah deretan daftar lembaga survei yang terus mengunggulkan elektabilitas Partai Gelora sebagai partai politik pendatang baru dalam kancah perpolitikan Indonesia. Tentunya hal ini membuat Partai Gelora memiliki asa untuk mendapatkan suara masyarakat.

Pemilu 2024

Pada Pemilu di 2024 nanti, Partai Gelora saat ini belum memfokuskan untuk mendeklarasikan kadernya untuk maju sebagai calon presiden. Sama halnya ketika Wakil Ketua Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah ditanya perihal calon presiden yang akan diusung partainya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di 2024 nanti. Beliau menjawab, “Kontestasi pilpres masih lama untuk diperbincangkan, terlalu dini bagi partainya, termasuk ruang publik untuk diisi dengan dinamika bursa capres”.

Prinsipnya, Fahri Hamzah menegaskan, siapa pun tokoh yang akan didukung partai gelora nantinya, tentunya harus memiliki ide yang cemerlang.

“Dan kami minta semua calon diharapkan bicara soal ide yang akan dibangunnya nanti, bukan hanya bicara figur saja. Melainkan, menjelaskan idenya apa, lalu mau ngapain,” tegas Wakil Ketua Partai Gelora tersebut.

Untuk menghadapi Pesta Demokrasi di 2024, tentunya setiap partai memilki strategi-strategi khusus untuk dapat lolos ambang batas (parliamentary threshold), sama halnya yang dilakukan oleh Partai Gelora, saat ini Partai Gelora lebih memfokuskan bagaimana meraih suara masyarakat, agar melebihi ambang batas parlemen untuk dapat meraih kursi di Senayan.

Anis Matta sang Ketua Umum membeberkan strategi partainya untuk dapat lolos ambang batas, yaitu dengan menerapkan strategi ‘O poin O’. Menurutnya strategi tersebut akan menciptakan suara (Voters) sendiri dari pemilih yang belum menentukan pilihan. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei internal sebanyak 70 persen pemilih masih bingung dalam pilihan, dan 57 persennya setuju lahirnya partai baru yang mengusung perubahan.

“Atas dasar survei tersebut, maka ada peluang besar bagi kita, ini yang harus kita isi. Maka dari itu Partai Gelora hadir untuk mengisi ruang kosong,” katanya.

Ruang kosong yang ia maksud adalah, dengan menjaring pilihan orang yang belum menentukan pilihan, dengan harapan mereka ini, lanjutnya, Partai Gelora akan menciptakan suara bagi yang tidak memiliki tempat bersuara.

Anis Matta menambahkan, Partainya akan meruntuhkan tembok atau sekat yang menyebabkan polarisasi di masyarakat, yang selama ini menghalangi untuk saling bekerjasama, saling berinteraksi dan bersatu berkolaborasi. Ia menegaskan bahwa Partai Gelora mengetahui cara menjadikan Indonesia menjadi 5 besar dunia secepatnya, asalkan memenangi Pemilu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image