Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dedi Saputra

Jalan Cerah Perbankan Syariah di Indonesia

Bisnis | Tuesday, 25 May 2021, 14:05 WIB

Pendahuluan
Islam adalah agama yang kaffah , meliputi setiap sendi kehidupan manusia. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan transenden antara manusia dan Tuhan atau yang berkaitan dengan peribadatan saja. Namun cakupan Islam dalam dimensi kehidupan sangatlah luas. Setiap lini kehidupan yang terkait dengan hubungan sesama manusia Islam mengambil peran di dalamnya. Salah satu yang menjadi perhatian khusus Islam adalah masalah ekonomi. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bermuamalah yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Allah telah menetapkan aturan dan rambu-rambu bagaimana seorang muslim bermuamalah yang sehat, menghindari riba, maysir, gharar, serta berlaku jujur dalam bertransaksi, dan menjunjung tinggi keadilan dan kesejahteraan bersama.Beberapa cara dan etika dalam kegiatan ekonomi seperti yang disebutkan di atas adalah faktor yang menjadikan kegiatan ekonomi syariah terkhusus perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang cukup cepat. Otoritas Jasa Keuangan RI (OJK) merilis dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025 terdapat 2959 kantor perbankan syariah di Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).Berkembangnya perbankan syariah di Indonesia menunjukan loyalitas masyarakat terutama yang beragama Islam terhadap penegakan syariat Islam di bidang ekonomi yang merupakan tombak keberlangsungan umat manusia. Masyarakat meyakini bahwa perbankan syariah memiliki visi kemaslahatan individu dan sosial atas dasar keimanan dan ketakwaan. Dengan demikian, semakin memupuk kepercayaan dan loyalitas terhadap perbankan syariah.
Wajah Perbankan Syariah Masa DepanLabel positif yang diemban oleh perbankan syariah saat ini adalah suatu hal yang harus dipertahankan dan terus dikembangkan. Bagaimana pun juga, langsung atau tidak langsung perbankan konvensional adalah kompetitor dari perbankan syariah. Persaingan eksistensi di masyarakat harus dimenangkan jika perbankan syariah ini terus mendapat kepercayaan masyarakat luas.Wajah perbankan syariah di Indonesia serta eksistensinya di tengah masyarakat sepuluh tahun mendatang tergantung pada aspek-aspek berikut ini:
SDM Syariah
Sebagai pelaksana kegiatan perbankan syariah maka sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya harus menerapkan nilai-nilai keislamannya secara pribadi dan kelompok kerja. Orang yang terlibat dalam perbankan syariah hendaknya menjadikan pekerjaannya itu bagian dari pada dakwah islamiah yaitu menegakan syariat Islam dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah. Individu yang bekerja di perbankan syariah sudah seharusnya menghiasi diri dengan akhlak islami, menutup aurat secara sempurna, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya semaksimal mungkin. Pembiasaan diri dengan bingkai kehidupan yang islami ini hendaknya mengikat semua yang terlibat dalam kegiatan perbankan syariah, walaupun ia hanya sebagai petugas keamanan.Terbentuknya sumber daya manusia yang islami/syari dalam lingkungan perbankan syariah akan memberikan postif value perbankan syariah itu sendiri di mata masyarakat luas baik kepada masyarakat muslim maupun non muslim. Selain itu, terbentuknya sumber daya manusia yang taat terhadap syariat Islam di lingkungan perbankan syariah akan tercipta pula lingkungan kerja yang harmonis, jauh dari iri dengki terhadap sesama pegawai, saling menasehati dalam kebaikan, dan menunjung tinggi kejujuran dalam bekerja.
Penguatan Literasi Syariah
Survei Alvara Research Center menyatakan bahwa 95% masyarakat Indonesia adalah religius. Lantas apa hubungan antara religiusitas masyarakat dengan perbankan syariah? Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor berkembangnya perbankan syariah di Indonesia didukung oleh masyarakat yang religius. Mereka inilah yang menjadi motor penggerak perbankan syariah menuju eksistensi yang semakin baik. Religiusitas masyarakat merupakan peluang pesatnya tumbuh kembang perbankan syariah ke depan. Masyarakat yang religius pasti akan cenderung memilih sesuatu yang sesuai syariat. Salah satunya dalam memilih perbankan. Namun sayangnya, literasi dan sosialiasi mengenai keunggulan serta urgensinya perbankan syariah belum menjangkau masyarakat secara luas. Survey OJK sendiri yang dilansir oleh okezone.com pada Januari 2021 lalu menyatakan bahwa literasi perbankan syariah di Indonesia saat ini masih di angka 37,72%, jauh tertinggal dengan perbankan konvensional yang sudah berada di angka 75%.Melihat data tersebut penguatan literasi perbankan syariah merupakan hal yang perlu segera dilakukan oleh segenap pelaku kegiatan perbankan syariah dan segenap stakeholdernya di Indonesia. Harapnnya, dengan semakin baiknya literasi masyarakat mengenai urgensi perbankan syariah, tercapailah roda ekonomi yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Masyarakat akan dengan mantap memilih perbankan syariah dengan kesadaran menghindari praktek riba, gharar, masyir, dan yang lainya.
Mudah Dijangkau
Salah satu faktor penting untuk eksisnya perbankan syariah di masyarakat pada masa mendatang adalah berupaya bagaimana perbankan syariah itu mudah ditemukan dan mudah diakses oleh masyarakat sampai pada masyarakat yang berada di pedalaman. Berkaca pada perbankan konvensional saat ini, mereka sudah melakukan hal tersebut. Jika kita lihat berapa banyak gerai-gerai bank konvensional yang berbasis UMKM di desa-desa terpencil sehingga masyarakat merasa sangat dimudahkan. Walaupun mungkin ada masyarakat yang sebenarnya tidak mau bertransaksi dengan bank konvensional namun, karena tidak adanya perbankan syariah yang menjadi penolong mereka maka pilihan mereka jatuh kepada perbankan konvensional.
Solutif
Perbankan syariah harus hadir menjadi solusi masyarakat saat ini yang dikelilingi oleh praktek ekonomi yang jauh dari tuntunan Islam. Banyaknya perkreditan konvensional dengan bunga yang mencekik masyarakat seolah tidak mendapat counter dari perbankan syariah. Maka, semua pelaku perbankan syariah harus memiliki azam yang kuat untuk menjadi solusi bagi masyarakat agar terhindar dari segala penyimpangan syariat dari segi perekonomian. Bukankah usaha yang sungguh-sungguh dalam menegakkan syariat ini akan diganjar dengan pahala yang sangat besar?Besar harapan kami sebagai masyarakat biasa agar perbankan syariah di Indonesia dapat menjadi piihan mantap umat muslim khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. #retizencompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image