AQSA QUOTE: Kami Bersama Al Aqsa-Palestina
Info Terkini | 2022-04-19 21:41:33???????? *AQSA QUOTE: Kami Bersama Al Aqsa-Palestina*
"Tidak akan mungkin umat mencapai peradaban Islam yang tinggi dan mulia selama kita abai dan tidak peduli terhadap penistaan tanah suci umat Islam oleh zionis Israel.
Karena Al Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sekaligus kota suci ketiga kaum muslimin seperti halnya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Makkah dan Madinah."
*KH. Bachtiar Nasir, Lc, MM* Hafidzhahulloh Ta'ala
(Ulama dan Tokoh Islam Nasional)
*****
*Ringkasan Fatwa-fatwa Para Ulama Terkait Masalah Palestina*
*"Ringkasan Fatwa-fatwa Para Ulama Terkait Masalah Palestina"*
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Allohummanshur ikhwanal muslimiina fii filistiin wa fii kulli makan
Firman Alloh Tabarokta wa Ta’ala:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani sekali-kali tidak akan rela kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (Terj. QS Al-Baqarah: 120)
#SaveOurPalestin
*Ringkasan Fatwa-fatwa Para Ulama Terkait Masalah Palestina*
✍???? Oleh:
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* حفظه الله
Segala Puja dan puji hanya milik Alloh Ta’ala. kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kta berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang disesatkan oleh Alloh Azza wa Jalla, maka tidak ada yang memberi petunjuk kepadanya. Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah melainkan Alloh satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Rasululloh Muhammad Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Amma Ba’du.
“ Sebaik-baik petunjuk ialah Kitabulloh (Al-Qur’an), serta sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Rasululloh yakni Sunnahnya, dan seburuk-buruk perbuatan dan perkataan ialah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan ialah Bid’ah dan setiap KeBid’ahan itu sesat serta setiap kesesatan itu ialah tempatnya di dalam Naar (Neraka) “.
Alloh Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran: 102).
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Alloh memperbaiki bagimu ámalan-ámalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu, dan barangsiapa mentaati Alloh dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (Qs. Al Ahzab [33]: 70-71).
“ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Alloh menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Alloh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasi kamu“. (QS. An-Nisaa’: 1).
*Muslimin dan muslimat yang dirahmati Alloh* Subhanahu wa Ta’ala
Siapa saja yang membaca karya para ulama kontemporer dan warisan keilmuan mereka niscaya akan mendapati banyak faktwa-fatwa dan penjelasan-penjelasan yang mereka keluarkan berkaitan dengan penjajahan negara Zionis terhadap bumi Palestina yang muslim. Para ulama kaum muslimin dari berbagai penjuru bumi telah menujukkan lewat fatwa-fatwa tersebut tentang pandangan-pandangan mereka yang bersandar dari pada syariat Islam tentang hukum-hukum yang terkait dengan tanggung jawab kaum muslimin terhadap penjajahan Yahudi terhadap Palestina yang suci dan pengusiran penduduknya serta berbagai macam bentuk kedzaliman dan penindasan yang mereka rasakan.
Dari sinilah timbul upaya untuk menghimpun beberapa fatwa-fatwa tersebut agar nampak jelas peranan ulama umat dalam membela palestina yang muslim dan untuk mengingatkan akan pentingnya negeri yang diberkahi ini. Permasalahan Palestina merupakan permasalahan seluruh umat Islam, setiap muslim memiliki bagian padanya. Ia bukan hanya permasalahan rakyat Palestina atau Arab saja, akan tetapi permasalahan seluruh umat Islam. Umat Islam tidak akan ridho jika permasalahan ini disempitkan sehingga menjadi urusan palestina saja sementara kaum Muslimin yang lain menonton dan melihat apa yang terjadi dipentas peristiwa seolah-olah urusan itu tidak penting bagi mereka. Karena bumi yang suci ini memiliki akar Islam yang jelas pada nash-nash wahyu baik al-kitab (qur’an) dan as-sunnah (hadist). Rasululloh Muhammad bin Abdillah Shallallohu’ Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwa bumi ini kelak akan dibuka oleh kaum Muslimin. Beliau juga mengabarkan bahwa kelak akan terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan kaum yahudi disana hingga hari kiamat. Dari Abu Hurairoh Radhiyallohu’ Anhum bahwa Rasululloh Shallallohu’ Alaihi wa Sallam bersabda, “ Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum yahudi, kaum muslimin akan membunuhi mereka hingga ketika seorang yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon niscaya batu atau pohon tersebut akan berkata; “ Wahai Muslim, wahai hamba Alloh, ini dia yahudi dibelakangku kemarilah engkau bunuhlah dia, “ kecuali pohon Gharqd, karena ia adalah pohon kaum Yahudi “. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari sinilah kita sudah sepantasnya mengetahui ringkasan fatwa-fatwa para ulama kontemporer tentang permasalahan Palestina khususnya pada zaman-zaman sekarang ini, yang umat sangat membutuhkan bashirah atau penjelasan dan hikmah. Diantara kumpulan fatwa-fatwa tersebut adalah:
Pertama, fatwa para ulama Al-Azhar cairo-Mesir pada tahun 1947 tentang wajibnya berjihad membebaskan palestina dan melindungi Masjid Al-Aqsho. Para Ulama tersebut telah mengarahkan seruan mereka kepada putra-putri Islam akan wajibnya jihad membebaskan Palestina dari tangan-tangan Yahudi dan menjaga Masjid Al-Aqsho. Ini terjadi setelah keluarnya resolusi PBB tentang pembagian palestina yang disetujui oleh Majelis umum PBB pada 29 November 1947 yang isinya ialah memutuskan berdirinya dua negara di bumi Palestina yaitu Negara Yahudi (Israel) dan negara Palestina. Resolusi tersebut kini menjadi dasar bagi legalitas Internasional atas berdirinya negara yahudi di Palestina. Fatwa tersebut ditandatangani oleh 26 ulama Al-Azhar, Mesir yang diantara mereka adalah Syaikh Muhammad Hasanein Makluuf Rahimahulloh, Syaikh Abdul Majid Salim Rahimahulloh, Syaikh Mahmut Syalthut Rahimahulloh, Syaikh Muhammad Darras Rohimahulloh dan selain mereka dari orang-orang yang memiliki ilmu, keutamaan dan agama.
Didalam fatwa tersebut perkataan para ulama, sesungguhnya keputusan PBB adalah suatu keputusan dari suatu lembaga yang tidak ikut memiliki Palestina sedikitpun. Oleh karena itu ia adalah suatu keputusan yang bathil dan dzalim serta tidak sedikitpun mengandung kebenaran dan keadilan. Palestina adalah milik bangsa Arab dan Kaum Muslimin, mereka telah mengorbankan jiwa-jiwa mereka yang mahal dan darah-darah mereka yang suci untuk membebaskan Palestina. Maka Insya Alloh Palestina akan tetap menjadi milik bangsa Arab dan kaum Muslimin meskipun para penjahat telah berkolaborasi. Tidak ada seorangpun, siapapun dia, yang boleh menggeser kaum Muslimin di Palestina atau membagi Palestina.
Kedua, pada tanggal 20 Syawwal 1353H telah terlaksana pertemuan besar para ulama, da’i dan mufti/penasehat agama di Palestina, mereka secara sepakat mengeluarkan fatwa terkait dengan menjual tanah di Palestina kepada yahudi. Ditegaskan bahwa menjual tanah kepada Yahudi secara langsung ikut mewujudkan tujuan-tujuan kaum Zionis dalam me-Yahudikan negeri Islam yang suci ini serta mengusir penduduknya dan menghapus jejak-jejak Islam di bumi Palestina. Perbuatan itu sama dengan menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat suci Islam lainnya sebagaimana hal itu telah terjadi di desa-desa yang telah dijual kepada kaum Yahudi sehingga penduduk-penduduknya diusir dari wilayahnya. Para Ulama dan Mufti tersebut bersepakat bahwa orang yang menjual dan perantara dalam jual beli tanah di palestina kepada yahudi telah berkerja dan membantu musuh-musuh Alloh untuk mengeluarkan kaum muslimin dari kampung halaman mereka dan telah menghalangi masjid-masjid Alloh untuk disebut didalamnya nama Alloh serta berusaha menghancurkannya. Juga ia telah mengangkat kaum yahudi sebagai kawan dekat karena membantu mereka menghadapi kaum muslimin dan berarti telah menyakiti Alloh dan RasulNya serta kaum muslimin, ia termasuk berkhianat kepada Alloh, RasulNya, dan amanah.
Ketiga, Penjelasan yang dikeluarkan oleh Majelis fatwa di Amman, Yordania. Penjelasan tersebut keluar ketika muncul keputusan dari Dewan Kongres Amerika yang memutuskan Al-Quds sebagai ibukota bagi yahudi. Fatwa tersebut telah ditandatangani oleh sebelas ulama yordania. Mereka menolak keras dan mengingkari keputusan kongres yang sangat bertentangan hak-hak manusia tersebut. Disebutkan didalamnya bahwa keputusan kongres amerika yang memutuskan Al-Quds sebagai bagian dari wilayah yahudi merupakan suatu bentuk permusuhan yang jelas terhadap aqidah setiap Muslim di muka bumi. Dalam hal ini amerika serikat dianggap ikut serta dalam tindak kedzaliman dan permusuhan yang dipraktekan oleh Israel. Tersebut pula dalam penjelasan itu Al-Quds yang mulia adalah bagian dari aqidah setiap Muslim yang akan senantiasa dijaga sebagaimana ia menjaga agamanya. Kemudian disebutkan pula sebab-sebab kenapa Al-Quds merupakan bagian dari aqidah kaum Muslimin, fatwa tersebut juga memuat keharusan berjihad melawan Yahudi dan memboikot mereka dalam perdagangan dan muamalat.
Keempat, fatwa yang dikeluarkan dalam rentang waktu dari Jumadil Awwal 1409H hingga Rabiul Akhir 1410H. fatwa ini ditandatangani oleh 63 Ulama, da’i dan pemikir Islam diantara mereka adalah Syaikh Muhammad Al-Ghazali Rahimahulloh, Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi Yahfadzhuhulloh, Syaikh Dr. Hammam Sa’id Rahimahulloh, Syaikh Al-Mujahid Dr. Abdullah Azzam Rahimahulloh, Syaikh Dr. Wahbah Azzohaili Hafidzhahulloh, Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq Hafidzhahulloh, Syaikh Shadiq Abdul Majid Hafidzhahulloh, Syaikh Hafidz Salamah Rahimahulloh, Syaikh Dr. Isham Bashir Hafidzhahulloh, Syaikh Musthafa Masyur Rahimahulloh, dan sekelompok dari tokoh-tokoh Islam. Risalah tersebut berjudul ‘Fatwa Ulama Islam tentang haramnya merelakan sebagian dari wilayah Palestina untuk Musuh’. Dipermulaan fatwa tersebut mereka jelaskan bahwa kaum yahudi adalah musuh paling keras bagi kaum mukminin, mereka juga berkata jihad adalah satu-satunya jalan untuk membebaskan palestina. Bagaimanapun juga tidak boleh ada pengakuan terhadap Negara yahudi meskipun dengan sejengkal dari bumi palestina. Tidak ada seorangpun mengizinkan kaum yahudi bermukim dibumi Palestina. Sesungguhnya pengakuan semacam ini adalah penghianatan terhadap Alloh dan RasulNya serta amanah yang diembankan kepada kaum Muslimin untuk menjaganya.
Kelima, fatwa *Samahatush Syaikhuna Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz* Rahimahulloh Ta'ala, dimana beliau berfatwa tentang wajibnya jihad melawan kaum yahudi yang merampas bumi palestina. Beliau berkata, “ Yang wajib atas kaum muslimin adalah mempertahankan agama, jiwa, keluarga, dan anak-anak mereka serta mengusir musuh mereka yaitu kaum Yahudi maupun sekutunya dari bumi mereka dengan segenap kekuatan mereka yang mereka miliki, “ Beliau juga berkata, “ Yang juga wajib atas Negara-negara Islam dan kaum Muslimin lainnya adalah mendukung mereka berjihad dan membela mereka untuk dapat membebaskan diri dari musuh-musuh mereka serta agar mereka mampu kembali ketanah air mereka”. Kemudian juga dijelaskan tentang orang-orang yang menjual atau yang menjadi perantara dalam penjualan tanah-tanah palestina kepada kaum yahudi. Beliau berkata, “ Mereka itu tidak layak disholati apabila meninggal, tidak juga dikuburkan dipemakaman kaum muslimin. Wajib dikucilkan dan diboikot serta direndahkan urusan mereka, tidak boleh berkasih sayang atau menjalin kedekatan dengan mereka meskipun mereka itu adalah orang tua atau anak atau saudara atau istri. Dan sesungguhnya berdiam diri atas perbuatan-perbuatan mereka dan ridho terhadap perbuatan mereka tersebut adalah sesuatu yang sangat jelas disayangkan.
Keenam, Sekumpulan ulama Islam telah mengingatkan akan bahaya kerjasama dengan kaum zionis dan menjadi mata-mata untuk mereka dalam menghadapi kaum muslimin. Para ulama tersebut menjelaskan bahwa intel yang memberikan petunjuk kepada musuh dalam menghadapi kaum mujahidin sehingga membuat kerusakan di muka bumi jika orang tersebut telah diketahui dan pekerjaannya dapat dipastikan yakni tidak diragukan lagi maka ia harus dibunuh. Orang yang membunuhnya mendapatkan pahala. Adapun jika perbuatan orang itu belum bisa dipastikan maka urusannya diserahkan kepada penguasa kaum Muslimin dan Ahlul halli wal Aqdi. Jika mereka berpendapat orang itu harus dijatuhkan sangsi maka boleh dihukum, yang jelas penguasa kaum Muslimin memilih apa yang paling mashlahat bagi kaum muslimin dalam hal ini. Ini semua terkait dengan musuh-musuh umat seperti kaum yahudi dalam menghadapi kaum Muslimin yang berjihad, lalu bagaimana halnya dengan mereka yang bekerja sama dengan kaum yahudi lewat jalur diplomasi sehingga mengorbankan prinsip-prinsip umat yang tetap dan bumi mereka yang disucikan serta hak-hak umat yang sah di Palestina?
Ketujuh, Penjelasan dan Fatwa yang dikeluarkan oleh *Fadhilatush Syaikh Dr. Abdul Rahman Abdul Khaliq* Hafidzhahulloh (Ulama Madinah, Penulis Kitab Ibnu Taimiyah wa ‘amalul jama’i) tentang perjanjian damai dengan kaum yahudi dan bagaimana sikap muslim terhadapnya. Beliau berbicara dalam fatwanya itu tentang permusuhan kaum yahudi terhadap umat Islamdan tipu daya serta maker mereka. Beliau juga menyebutkan tentang bahaya perjanjian damai tersebut yang mana telah disepakati oleh sebagian penguasa negeri-negeri Islam dengan kaum yahudi pada masa yang silam. Ringkasan Fatwa tersebut adalah bahwa perjanjian damai yang langgeng dengan kaum yahudi berjalan diatas syarat-syarat yang bathil diantaranya adalah:
· Perjanjian itu akan menghentikan perang selama-lamanya antara umat Islam dan yahudi dan ini merupakan syarat yang bathil.
· Menghilangkan sebab-sebab permusuhan dan kebencian antara kaum muslimin dan yahudi serta menghapuskan nash-nash syariat yang mengharuskan adanya permusuhan tersebut. Dan ini juga syarat yang bathil karena menyelisihi pokok-pokok iman.
· Perjanjian tersebut mentolelir kaum yahudi yang telah merampas wilayah Islam secara dzalim dan ini merupakan suatu perkara yang tidak boleh.
· Perjanjian itu ditetapkan tanpa musyawarah umat Islam. Setiap perjanjian yang menyangkut nasib umat Islam jika ditetapkan tanpa kerelaan mereka maka itu adalah perjanjian yang bathil. Syaikh juga menegaskan tentang bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh perjanjian tersebut yang tidak hanya merusak agama kaum muslimin tetapi juga merusak dunia mereka. Syaikh Abdulrahman Abdul Khaliq Hafidzhahulloh juga menyebutkan tentang kerugian-kerugian yang menimpa kaum muslimin akibat adanya perjanjian tersebut. Pada akhir fatwa tersebut beliau menyebutkan tentang kewajiban kaum muslimin terhadap perjanjian damai tersebut, yaitu meyakini ketidak absahannya dan bahwa perjanjian itu tidak mengikat mereka, bahkan harus diambil langkah-langkah untuk membatalkannya. Umat Islam juga wajib bersatu untuk menumpas kesombongan Yahudi di muka bumi.
Kedelapan, Darul Ifta al-Mishriyah atau lembaga komisi fatwa Mesir telah pula mengeluarkan fatwa sejak waktu yang lama tentang bolehnya mengeluarkan zakat untuk rakyat Palestina yang berjihad, karena mereka termasuk golongan fi sabilillah (dijalan Alloh). Teks Fatwa tersebut berbunyi: “ Saudara-saudara kita di palestina ialah golongan yang paling membutuhkan semacam bantuan ini untuk menguatkan mereka dalam bertahan menghadapi sang agressor yang kejam dan dzalim yang dilengkapi dengan persenjataan dan perbekalan serta alat-alat perang modern. Maka tidak lagi diragukan bahwa saudara-saudara kita di Palestina termasuk dalam maksud firman Alloh Tabarokta wa Ta’ala wa fi sabilillah dan untuk mereka yang sering di ungkapkan dengan para pasukan perang “.
Kesembilan, telah keluar penjelasan dari Rabithah ulama Palestina tentang masalah para pengungsi palestina. Mereka menjelaskan didalamnya bahwa kembalinya para pengungsi dan orang-orang yang diusir dari palestina adalah hak yang ditetapkan oleh syariat dan sejarah. Tidak boleh ada sikap mundur atau melepaskan hak tersebut dalam konteks kesepakatan atau perjanjian apapun. Rabithah ulama tersebut menutup penjelasannya dengan menegaskan bahwa pembebasan Palestina dan Al-Quds serta mengembalikan jutaan pengungsi yang telah diusir darinya tidak mungkin akan terwujud dengan jalan perundingan-perundingan damai yang hina, akan tetapi harus lewat jalan jihad dan perlawanan. Jihad akan terus berjalan sampai hari kiamat, tidak akan digugurkan oleh kedzaliman orang yang dzalim.
Demikianlah beberapa fatwa-fatwa penting tentang masalah Palestina. Di samping itu masih ada ratusan lagi bahkan lebih fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama Rabbani yang memiliki keutamaan dan kedudukan yang tinggi. Karena tulisan risalah ini hanya bersifat liputan maka tidak mungkin untuk menampung atau memuat lebih dari ini. Yang jelas telah disebutkan sebagian fatwa yang itu cukup mengisyaratkan tentang pentingnya masalah ini. Wallohu Waliyyut-Tauhid, Barakallohu’ fiikum.
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
" Hasbunalloh wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wa ni'mannashiir "
Salam Ahadun Ahad ☝️ Allohu Akbar ✊ عش كريما او مت شهيدا (Hidup Mulia atau Mati Syahid)
Alhamdulillah, kiranya cukup sekian dulu bahasan kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat. Kita akhiri dengan Do’a Kafaratul Majlis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bumi Alloh Tabarokta wa Ta’ala, Babelan City, Kab. Bekasi Jawa Barat, Senin, 19 April 2022,
Alfaqir ilalloh Azza wa Jalla,
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd* حفظه اللّٰه تعالى bin *Dr. H. Subo Sukamto Abu Ramadhan, M.Sc* bin *Mbah Robikun* -Rahimahulloh Ta'ala- *
( Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Penulis tentang Fatwa Haram Berdamai dengan Israel di: https://www.nahimunkar.org/fatwa-haram-berdamai-dengan-israel-laknatulloh-alaihim/ Juga tentang Boikot Produk Amerika & Israel di https://www.efrideplin.com/2017/12/boikot-produk-as.html?m=1 )
Seorang Hamba yang mengharap Ridho RabbNya
*TULISAN INI DI DEDIKASIKAN UNTUK KAWAN PENULIS* yang sudah Wafat Pejuang Aktifis Kemanusiaan untuk Palestina & Praktisi Dunia Islam, Ketua *KNRP/Komisi Nasional Untuk Rakyat Palestina* Bekasi Raya Kota dan Kabupaten yakni: *Al Ustadz Ahmad Syahidin, Lc, MA* -Rahimahulloh Ta'ala- yang Wafat pada 16 Desember 2020 di RS. Primaya Bekasi Timur, Pukul. 13.20 Wib, dan di Dedikasikan untuk *Umat Islam* dimanapun Khususnya Palestina & Indonesia... ALLOHU AKBAR ✊
* *Biografi Penulis:*
Biografi Singkat *Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani*
Nama Kunyah (Panggilan) : *Abu Fayadh*, *Abu Jundulloh* atau *Kang Faisal Abu Fayadh/UAF (Ustadz Abu Fayadh)*
Lahir di Jakarta September 1984 Status Menikah
*Pendidikan*
1. TK Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi
2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (saat ini SD Negeri Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi
3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi) Cuma sampai Kelas 2 MTS
4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi
5. MA Negeri 01 Kota Bekasi
6. FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Prodi/Program Studi PLS/Pendidikan Luar Sekolah (Non Formal Education) UNTIRTA/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten (S.Pd)
7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta – Pascasarjana, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)
8. Pascasarjana Universitas Islam Jakarta jurusan PAI (M.Pd, I).
Pernah ikut Dauroh Masyayikh di Bogor-Jawa Barat dengan membahas Kitab *Nawaqidhul Islam* dan *Tarbiyah Jihadiyyah fie dhaul Kitab was Sunnah* yang disampaikan langsung bersama *Syaikhuna Abdul Aziz bin Nashir Al Julayyil* -Hafidzhahulloh Ta'ala- Ulama Ternama dari Timur Tengah dan Bukunya sudah ada di Indonesia karya *Syaikhuna Al Julayyil* seperti yang udah diTerjemahkan: *Meneladani Akhlak Generasi Terbaik*, *Sudah Salafikah Akhlak Anda? (Ayna Nahnu Min Akhlaqis Salaf)*, *Tidakkah Kalian Berpikir?*, dllnya, dan pernah pula mengikuti Kajian/Taklim Para Asatidz Nasional seperti: *Syaikhuna Dr. Farid Ahmad Okbah, Lc, M.Ag* Hafidzhahulloh Ta'ala -fakkallohu asrohu-, *Syaikhuna Dr. Abu Mu'adz Achmad Rofi'i, Lc, M.MPd* Hafizhahulloh Ta'ala, *Ustadzuna Drs. Hartono Ahmad Jaiz Abu Sa'id Ibrahim* Hafizhahulloh Ta'ala, *Ustadzuna Drs. Abu Deedat Syihabuddin, M.Si* Hafizhahulloh Ta'ala, *Ustadzuna Halawi Makmun, Lc, MA* Rahimahulloh Ta'ala Ketika masih hidup Beliau bersama *Ustadzuna Halawi* Rahimahulloh Ta'ala Mengaji di Rumah *Ustadz Ghana Pryadharizal An-Naedi, Lc* Al Hafidz membahas *Kitab Al Haq Wal Yaqiin fii A'dhawatil Thughoot Wal Murtadin min Kalami A'immatil Da'wah An-Najdiyyah, dan Para Asatidz Nasional lainnya terutama yang Pakar Aliran dan Paham Sesat, KRISTOLOGI dan DUNIA PENDIDIKAN.
*****
*FATWA SYAIKH Al Allamah ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ UNTUK MEMBANTU MUJAHIDIN PALESTINA DAN MEREKA BERHAK MENERIMA ZAKAT*
نداء وتذكير لمساعدة المجاهدين في فلسطين من سماحة الشيخ / عبد العزيز بن عبد الله بن باز
الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
أيها المسلمون في كل مكان، السلام عليكم ورحمة الله وبركاته، وبعد:[1]
فقد قال سبحانه في محكم كتابه: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ * تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ[2].
وقال عز وجل: انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ[3].
وقال عز وجل: إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ[4].
وثبت عن المصطفى عليه الصلاة والسلام أنه قال: ((مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى))[5].
وقال صلى الله عليه وسلم: ((المؤمن للمؤمن كالبنيان، يشد بعضه بعضاً))[6]، وشبك بين أصابعه.
وقال صلى الله عليه وسلم: ((من جهز غازياً فقد غزا، ومن خلف غازياً في أهله بخير فقد غزا))[7].
وقال عليه الصلاة والسلام: ((جاهدوا المشركين بأموالك وأنفسكم وألسنتكم))[8].
والآيات والأحاديث في فضل الجهاد، والإنفاق فيه، والتشجيع على ذلك كثيرة معلومة. فمساعدة المجاهدين في سبيل الله بالنفس والمال من أفضل القربات، ومن أعظم الأعمال الصالحات،وهم من أحق الناس بالمساعدة من الزكاة وغيرها.
ومن حكمة الزكاة في الإسلام والصدقات: أن يشعر المسلم برابطة تجذبه نحو أخيه؛ لأنه يشعر بما يؤلمه، ويحس بما يقع عليه من كوارث ومصائب، فيرق له قلبه ويعطف عليه؛ ليدفع مما آتاه الله بنفس راضية، وقلب مطمئن بالإيمان.
والمجاهدون في داخل فلسطين – وفقهم الله جميعاً – يعانون مشكلات عظيمة في جهادهم لأعداء الإسلام، فيصبرون عليها، رغم أن عدوهم وعدو الدين الإسلامي يضربهم بقوته وأسلحته، وبكل ما يستطيع من صنوف الدمار، وهم بحمد الله صامدون وصابرون على مواصلة الجهاد في سبيل الله - كما تتحدث عنهم الأخبار والصحف، ومن شاركهم في الجهاد من الثقات - لم يضعفوا، ولم تلن شكيمتهم، ولكنهم في أشد الضرورة إلى دعم إخوانهم المسلمين ومساعدتهم بالنفوس والأموال في قتال عدوهم - عدو الإسلام والمسلمين - وتطهير بلادهم من رجس الكفرة، وأذنابهم من اليهود.
وقد منَّ الله عليهم بالاجتماع وجمع الشمل، على التصميم في مواصلة الجهاد. فالواجب على إخوانهم المسلمين من الحكام والأثرياء، أن يدعموهم ويعينوهم ويشدوا أزرهم؛ حتى يكملوا مسيرة الجهاد، ويفوزوا - إن شاء الله - بالنصر المؤزر على أعدائهم - أعداء الإسلام -.
وإني أهيب بجميع إخواني المسلمين؛ من رؤساء الحكومات الإسلامية، وغيرهم من الأثرياء في كل مكان، بأن يقدموا لإخوانهم المجاهدين في فلسطين مما آتاهم الله من فضله، ومن الزكاة التي فرضها الله في أموالهم حقاً لمن حددهم الله جل وعلا في سورة التوبة، وهم ثمانية. قد دخل إخواننا المجاهدون في فلسطين من ضمنهم.
والله تبارك وتعالى قد فرض حقاً في مال الغني لأخيه المسلم في آيات كثيرة من كتابه الكريم؛ كقوله سبحانه: وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ * لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ[9]، وقوله تعالى: آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَأَنفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ[10]، وقوله سبحانه: مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ[11]، وقوله سبحانه: وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ[12].
وهو سبحانه يثيب المسلم على ما يقدم لإخوانه ثواباً عاجلاً، وثواباً أخروياً، يجد جزاءه عنده في يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم، كما أنه يدفع عنه في الدنيا بعض المصائب التي لولا الله سبحانه ثم الصدقات والإحسان، لحلت به أو بماله، فدفع الله شرها بصدقته الطيبة، وعمله الصالح، يقول الله عز وجل: وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا[13]. ويقول عز وجل: وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ[14].
ويقول الرسول صلى الله عليه وسلم: ((ما نقص مال من صدقة))[15]، ويقول صلوات الله وسلامه عليه: ((الصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار))[16]، ويقول صلى الله عليه وسلم في الحديث الصحيح: ((اتقوا النار ولو بشق تمرة))[17].
وإخوانكم المجاهدون داخل فلسطين أيها المسلمون، يقاسون آلام الجوع والجراح والقتل والتشريد، فهم في أشد الضرورة إلى الكساء والطعام، وفي أشد الضرورة إلى الدواء، كما أنهم في أشد الضرورة إلى السلاح الذي يقاتلون به أعداء الله وأعدائهم.
فجودوا عليهم أيها المسلمون مما أعطاكم الله، واعطفوا عليهم، يبارك الله لكم ويخلف عليكم،ويضاعف لكم الأجور، كما جاء في الحديث الصحيح عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه قال: كنا في صدر النهار عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فجاءه قوم عراة مجتابي النمار أو العباء، متقلدي السيوف، عامتهم من مضر، بل كلهم من مضر، فتمعر وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم لما رأى ما بهم من الفاقة، فدخل ثم خرج فأمر بلالاً فأذن، وأقام فصلى، ثم خطب فقال: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[18]، والآية التي في (الحشر): يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ[19]. تصدق رجل من ديناره، من درهمه، من ثوبه، من صاع بره، من صاع تمره))، حتى قال: ((ولو بشق تمرة))، فجاء رجل من الأنصار بصرة كادت كفه تعجز عنها، بل قد عجزت عنها، ثم تتابع الناس حتى رأيت كومين من طعام وثياب، حتى رأيت وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم تهلل كأنه مذهبة، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من سن في الإسلام سنة حسنة، فله أجرها وأجر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء، ومن سن في الإسلام سنة سيئة، كان عليه وزرها ووزر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء))[20]. رواه مسلم في صحيحه.
ثم هذه النفقة أيها المسلمون تؤجرون عليها، وتخلف عليكم كما تقدم في قوله سبحانه: وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا[21]، وفي قوله سبحانه: وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ[22].
وقال النبي صلى الله عليه وسلم في الحديث القدسي: ((يقول الله عز وجل : "يا ابن آدم أنفق أُنفق عليك"))[23].
ونسأل الله عز وجل أن يضاعف أجر من ساهم في مساعدة إخوانه المجاهدين، ويتقبل منه، وأن يعين المجاهدين في فلسطين وسائر المجاهدين في سبيله في كل مكان على كل خير، ويثبت أقدامهم في جهادهم، ويمنحهم الفقه في الدين، والصدق والإخلاص، وأن ينصرهم على أعداء الإسلام أينما كانوا، إنه ولي ذلك والقادر عليه.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد، وآله وصحبه.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
عبد العزيز بن عبد الله بن باز
الرئيس العام لإدارات البحوث العلمية والإفتاء والدعوة والإرشاد
Seruan dan Peringatan untuk Membantu Para Mujahidin di Palestina dari Syeikh yang Mulia Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz:
Segala puji bagi Allah, hanya Ia sendiri tiada sekutu bagi-Nya, shalawat dan salam kepada yang tidak ada nabi setelah-Nya, Nabi kita Muhammad dan para keluarga serta sahabatnya secara keseluruhan.
Wahai kaum muslimin di manapun anda berada, Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh. Selanjutnya:
Allah Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya yang ditegaskan:
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
(Qs. Ash-Shaff : 10-13).
Juga firman-Nya,
Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
(Qs. At-Taubah : 41).
Firman-Nya lagi,
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.
(Qs. At-Taubah : 111).
Telah tsabit dari Al Musthafa shallallaahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, ”Perumpamaan seorang mukmin dalam hal kasih sayang, kecintaan, perasaan adalah seperti satu tubuh. Bila ada satu anggota yang merasa sakit maka semua anggota lain juga merasa tak enak dengan tak bisa tidur dan deman.”
Beliau juga bersabda, ”Mukmin yang satu dengan yang lain itu seperti dua bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” Lalu beliau menjalin jemari.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Siapa yang mempersiapkan seorang tentara berarti dia telah ikut perang, siapa yang menggantikan tugas tentara untuk menjaga keluarganya berarti dia juga telah berperang.”
Beliau bersabda lagi, ”Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidah kalian.”
Ayat-ayat dan hadits tentang keutamaan jihad serta anjuran berinfak di jalannya lalu memotivasi untuk itu sangatlah banyak dan sudah diketahui. Maka, membantu mujahidin di jalan Allah dengan jiwa dan harta termasuk ibadah yang paling utama, dan termasuk amal shalih teragung, merekalah manusia yang paling berhak mendapat zakat dan lain-lain.
Salah satu hikmah zakat dalam Islam adalah agar seorang muslim merasa punya ikatan yang menariknya ke arah saudaranya, karena dia turut merasakan apa yang dia derita, tertimpa pula dengan bencana yang dialami saudaranya itu. Itu akan membuat hatinya melembut dan berbelas kasih pada saudaranya tadi, guna memberikan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya dengan hati yang rela dan jiwa yang tenang dengan iman.
Mujahidin di dalam tanah Palestina –semoga Allah memberi taufik pada mereka semua- mengalami penderitaan yang besar dalam jihad mereka melawan musuh-musuh Islam, tapi mereka tetap sabar, meskipun musuh mereka dan musuh agama Islam ini menyerang mereka dengan berbagai kekuatan dan persenjataan mereka dengan semua kemampuan mereka untuk melakukan penghancuran. Tapi alhamdulillah, mereka (para mujahidin Palestina) tetap sabar dan tegar untuk melanjutkan jihad di jalan Allah sebagaimana yang diberitakan di berita-berita dan koran-koran serta orang-orang terpercaya yang ikut jihad bersama mereka. Mereka tidak pernah lemah, bahkan menjadi semakin bergairah membantu saudara mereka sesama muslim dengan jiwa dan harta guna memerangi musuh mereka, musuh Islam dan muslimin serta membersihkan negeri mereka dari kenajisan orang kafir dan pengekor mereka dari kalangan Yahudi.
Allah telah mengaruniakan kepada mereka untuk berkumpul dan menyatukan barisan demi meneruskan perjuangan. Maka, adalah kewajiban bagi saudara mereka sesama muslim baik dari kalangan pemerintah maupun orang kaya untuk menyokong mereka dan menguatkan fasilitas mereka sampai mereka bisa menyempurnakan perjalan jihad dan meraih kemenangan –insya Allah- atas musuh mereka yang juga musuh Islam.
Sungguh saya menyeru semua saudara saya di kalangan muslim baik pemerintah muslim maupun orang kaya di semua tempat untuk menyumbangkan rejeki mereka kepada saudara mereka para mujahid di Palestina termasuk dalam bentuk zakat yang telah diwajibkan Allah atas harta mereka sebagaimana ditegaskan Allah dalam surah At-Taubah yaitu delapan kelompok. Saudara kita para mujahid di Palestina termasuk di antaranya.
Allah tabaraka wa ta’ala telah mewajibkan zakat kepada orang kaya muslim untuk saudaranya dalam ayat yang banyak seperti pda firman-Nya:
24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
(Qs. Al Ma’arij : 24-25).
Juga firman-Nya:
”Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”
(Qs. Al Hadid : 7).
Firman-Nya lagi:
”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”
(Qs. Al Baqarah : 261).
Firman-Nya lagi:
195. dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(Qs. Al Baqarah : 195).
Allah Ta’ala membalas orang muslim yang membantu saudaranya dengan balasan yang besar, dia akan memperoleh pahalanya di sisi Allah di hari yang mana tak lagi berguna harta dan anak-anak kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. Sebagaimana Allah juga akan menghindarkannya dari berbagai bencana karena sedekahnya itu. Kalau bukan karena Allah lalu karena sedekah, kebaikan maka hartanya akan ditimpa musibah, lalu Allah menolak musibah itu lantaran sedekahnya yang baik dan amalnya yang shaleh. Allah Azza wa Jalla berfirman:
”....dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.....”
(Qs. Al Muzammil : 20).
Firman-Nya lagi,
39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
(Qs. Saba` : 39).
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, ”Tidak akan berkurang karena sedekah.” Beliau juga bersabda, ”Sedekah itu dapat memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” Sabdanya lagi dalam hadits shahih, ”Hindarilah neraka meski hanya dengan sesobekan kurma.”
Saudara-saudara
kalian para mujahid yang ada di Palestina menderita dengan kelaparan, luka-luka, pembunuhan dan pembataian. Mereka sangat membutuhkan pakaian dan makanan, sangat membutuhkan obat, sebagaimana MEREKA JUGA SANGAT MEMBUTUHKAN SENJATA UNTUK MEMERANGI MUSUH Allah DAN MUSUH MEREKA.
Maka bedermalah untuk mereka wahai kaum muslimin, lembutlah kepada mereka, niscaya Allah akan memberkahi kalian dan memberikan ganti lalu melipatgandakan pahala kalian sebagaimana dalam hadits shahih dari Jarir bin Abdullah Al Bajali ra yang berkata, ”Kami pernah di tengah hari bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Kemudian datang suatu kaum kepada belia, mereka bertelanjang dada dan hanya mengenakan nimar (sejenis pakaian) atau abaya, dengan berselendang pedang. Kebanyakan mereka atau bahkan seluruhnya adalah dari Bani Mudhar . Maka berubahlah wajah Rasulullah karena kemarahannya memuncak disebabkan melihat kemiskinan mereka. Beliau masuk kemudian menyuruh Bilal untuk Azan. Setelah itu dia mengumandangkan ikamah dan Rasulullah salat kemudian berkhutbah, beliau bersabda (membacakan firman Allah):
”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu) [An Nisaa':1]
Dan ayat lain yang terdapat pada akhir surat Al Hasyr:
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).
[Al Hasyr:18]
Hendaknya seorang laki-laki bersedekah dengan dinar, dirham, pakaian, sha' dari gandum, sha' dari kurma. Sampai mengatakan: walaupun dengan setengah kurma. Kemudian datang kepadanya salah satu lelaki golongan Ansar dengan membawa bingkisan yang hampir-hampir tangannya tidak kuat membawanya, dan bahkan sudah tidak kuat membawa. Kemudian orang-orang mulai mengikuti sampai aku lihat dua gundukan makanan dan pakaian. Sehingga aku melihat wajah Rasulullah menjadi cerah karena gembira seakan-akan air yang jernih. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membuat sunah dalam Islam dengan sunah yang baik, maka dia akan mendapatkan ganjaran sunah itu dan ganjaran orang yang mengerjakannya setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari ganjaran mereka. Dan barang siapa yang membuat sunah yang jelek dalam Islam, maka dia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa mereka.
(HR. Muslim dalam shahihnya).
Kemudian, nafkah ini wahai kaum muslimin, kalian akan mendapatkan pahala darinya dan akan diganti untuk kalian sebagaimana sudah disebutkan dalam firman-Nya,
”....dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.....”
(Qs. Al Muzammil : 20).
Firman-Nya lagi,
39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
(Qs. Saba` : 39).
Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, ”Wahai keturunan Adam berinfaklah niscaya Aku akan berinfak pula untukmu.”
Kami mohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk melipatgandakan pahala siapa saja yang menyokong saudara mereka para mujahid dan menerimanya. Semoga Allah menolong para mujahid di Palestina dan semua mujahid di jalan-Nya dimanapun atas segala kebaikan, mengokohkan kaki mereka dalam jihad, mengaruniakan kepahaman agama pada mereka, kejujuran niat dan keikhlasan serta memenangkan mereka melawan para musuh Islam dimanapun mereka berada, karena Dialah yang maha mampu melakukan itu.
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, para keluarga dan sahabatnya.
Wassalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Fadhilatush Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz رَحِمَهُ اللهُ
Ketua Umum kantor Kajian, Fatwa, Dakwah dan Bimbingan.
Diterjemahkan oleh: *Al Ustadz Anshari Taslim, Lc* حَفِظَهُ اللهُ
Editor Risalah ini:
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* حَفِظَهُ اللهُ
(Sumber: Kitab Majmu’ Fatawa Ibnu Baz jilid 18 hal. 408 – 415, menukil dari majalah Al Buhuts Al Islamiyyah nomor 28 tahun 1410 H).
✍???? Catatan Cari dan Baca Kitab *Fadhlul Jihad wal Mujahidin* di Indonesia diTerjemahkan dengan judul *Keutamaan Jihad dan Mujahidin*, Pengarang: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Penerjemah: Mutsanna Abdul Qohhar, M.P.I, Editor: Dr. Sofyan bin Fuad Baswedan, Lc, MA, Terbitan: At-Tibyan, Solo tahun: 2000. Semoga Buku ini kalau langka diterbitkan kembali oleh penerbit.
*****
*Tahniah/Ucapan Selamat*
Atas didirikan *KNRP/Komite Nasional Rakyat Palestina Bekasi Kota* yang diKomandoi teman *Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, M.Pd, I, M.MPd* Yakni: *Ustadz Ahmad Syahidin, Lc, MA* -Rahimahulloh Ta'ala-, Info Buka: https://bekasimedia.com/2019/02/19/inilah-pengurus-baru-knrp-kota-bekasi/
*Ingin tau Tentang Palestina Buka info ini:*
1. https://www.nahimunkar.org/fatwa-haram-berdamai-dengan-israel-laknatulloh-alaihim/
2. https://www.nahimunkar.org/zionis-laknatulloh-di-balik-bisnis-mnc/
3. https://www.efrideplin.com/2017/12/boikot-produk-as.html?m=1
4. https://www.nahimunkar.org/ayo-laksanan-qunut-nazilah-untuk-palestina/
*Jika ingin tau tentang Perkembangan di Palestina, Kunjungi Website:*
1. www.infopalestina.com
2. www.knrp.org
3. www. sahabatalaqsha.com
4: www.suarapalestina.com
Khaibar khaibar ya yahud jaisyu Muhammad saufa ya' ud
*#SaveOurPalestin*
*#KamiBersamaPalestina*
*#SaveBaitulMaqdis*
*#SaveGaza*
*#BoikotProdukIsrael*
*#AlAqsaHaqquna*
*#FreePalestina*
*#PalestinaMerdeka*
*#ZionisIsraelTheRealTerrorist*
Salam Ahadun Ahad ☝️ Allohu Akbar ✊ *عش كريما او مت شهيدا (Isy Kariman Aw Mut Syahidan/Hidup Mulia atau Mati Syahid)*
_______________________________✒️
*SEMOGA Informasi ini bermanfaat. Jika Bermanfaat Share sebanyak mungkin informasi ini, Syukron. Barokallohu fiikum*
Rasululloh Muhammad Shallallohu' alaihi wa Sallam Bersabda: *"Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapatkan Pahala seperti orang yang melakukannya"*. {HR. Muslim No.3509 Sanadnya Shohih}. Jazakumullohu Khoiron Katsiron
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.