Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gunawan

KELUH-KESAH UMKM di MASA PANDEMI

Bisnis | Tuesday, 19 Apr 2022, 21:17 WIB

Sudah dua tahun lebih umur pandemi di Negara kita ini, dan sudah dua tahun pula masyarakat merasakan pahitnya hidup ditengah pandemi. Dampak dari pandemi ini sangat dahsyat, banyak masyarakat yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dan banyak UMKM (usaha mikro kelas menengah) yang terpaksa gulung tikar karena tidak sanggup bertahan di masa pandemi ini.

Berbagai upaya tealah dilakukan masyarakat agar bisa bertahan di masa sulit ini, dan berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah untuk membantu para UMKM dan Buruh, salah satunya adalah program BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) yang dibuat oleh pemerintah untuk para UMKM dan Buruh yang terdampak dari pandemi ini. Namun nyatanya itu semua tidak begitu berpengaruh untuk masyarakat karena bantuan yang diberikan pemerintah hanya mampu membuat masyarakat bertahan beberapa minggu saja, selebihnya masyarakat harus berfikir keras agar bisa tetap bertahan di era pandemi ini. Bahkan banyak masyarakat yang terpaksa mencairkan BPJS agar bisa bertahan di masa sulit ini.

Selain program BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) yang dikeluarkan oleh pemerintah, pemerintah juga sudah banyak mengeluarkan aturan untuk mengatasi pandemi ini. Mulai dari PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang sudah kita lewati berjilid-jilid dan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) yang sudah berbagai level kita lewati, namun nyatanya pandemi ini masih ada hingga saat ini. Dan masih menjadi momok yang menakutkan untuk masyarakat.

Meski begitu ada juga UMKM yang mampu bertahan dari masa sulit ini. Misalnya Ibu Manisem (53) seorang pengusaha rumah makan Cilacap yang mampu bertahan hingga kini. Usaha yang sudah dia rintis selama 13 tahun ini harus mengalami juga pahitnya dampak dari pandemi COVID-19.

Sebelum terdampak pandemi pendapatan Ibu Manisem bisa sampai 2jt perhari, namun ketika pandemi COVID-19 melanda pendapatan manisem menurun derastis menjadi 200 sampai 500 ribu perhari. Tentu saja itu semua tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan modalnya. Berbagai upaya pun telah dilakukan Ibu Manisem agar usaha rumah makannya tetap bisa berjalan di masa sulit seperti ini, ia terpaksa meminjam dana ke bank untuk modal usahanya. Namun sayang karna usahannya yang masih sepi karena pandemi yang berkepanjangan membuat modal yang dia pinjam tidak bisa terganti dengan cepat. dan justru malah membuat kondisi keuangan Ibu Manisem semakin terpuruk. Alhasil Ibu Manisem pun terpaksa menjual barang-barang berharganya seperti emas untuk melunasi utang-utangnya.

Utang lunas, namun sayang kini rumah makannya minim akan menu, akibat dari modal usahannya yang sudah kian menipis. Namun Ibu Manisem tidak begitu saja mengibarkan bendera putih, dia tetep berusaha sekuat tenaga agar bisa bertahan di masa pandemi ini. Dia pun terpaksa menjual tanah di kampungnya untuk menambah modal usahannya. dan kini rumah makanya kembali penuh dengan menu dan perlahan usahannya pun kembali ramai. kini usahanya pun semakin hari semakin membaik. Tidak banyak yang diharapkan oleh Ibu Manisem, Ibu Manisem hanya berharap pandemi ini segera berakhir dan normal seperti dulu lagi.

UMKM merupakan salah satu sektor bisnis yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19, sehingga pemerintah harus benar-benar serius dalam membangkitkan kembali para pelaku UMKM. Tidak ada yang menginginkan pandemi ini ada dan semua juga tidak mengharapkan semua ini terjadi dan saat ini bukanlah waktunya untuk memikirkan siapa yang salah dan siapa yang benar, tetapi saat ini adalah waktunya pemerintah dan masyarakat saling berjabat tangan. Saling membantu satu sama lain

Jadikan moment sulit ini sebagai penguat antara pemerintah, masyarakat dan pelaku UMKM. Masyarakat harus memiliki rasa cinta dan bangga memakai produk lokal agar para pelaku UMKM masih bisa produktif di masa pandemi ini. Dan para UMKM harus lebih kreatif dan berinovasi dalam menjalankan bisnisnya agar dapat menarik para konsumen. dan pemerintah harus mendukung dan bekerja sama dengan para pelaku UMKM agar para UMKM bisa bangkit kembali dan Ekonomi Indonesia bisa pulih kembali.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image