Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Utami

Derita Gaza, Derita Kita

Agama | Wednesday, 19 May 2021, 15:22 WIB

Hingga genap satu pekan Syawal, arogansi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza makin menjadi-jadi. Pengusiran, penggusuran paksa, pembunuhan dan pengeboman terus dipertontonkan Israel kepada seluruh dunia. Agresi militer ini telah mengakibatkan ratusan korban warga sipil dan ribuan lainnya luka-luka. Ratusan bangunan, rumah penduduk dan fasilitas umum juga telah hancur dihantam rudal Israel.

Perang antara Hamas dan militer Israel ini dipicu oleh ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina di Yerusalem Timur yang berlanjut serangan terhadap Masjidil Aqsha saat akhir Bulan Ramadhan. Hamas membalas tindakan biadab Israel tersebut dengan meluncurkan roket ke Tel Aviv. Hal inilah yang kemudian menyulut tindakan barbar Israel di jalur Gaza.

Dukungan dan simpati dari berbagai pihak terus mengalir kepada Palestina mulai dari atlet sepakbola, artis hingga para pemimpin dunia. Akan tetapi hal tersebut tidak mengendurkan serangan Israel. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan akan terus melancarkan serangan sebagai balasan terhadap Hamas.

Mengapa Israel berani? Israel bersikap jumawa karena Israel tidak berdiri sendiri. Israel selalu mendapat dukungan politik dari negara adidaya Amerika Serikat (AS). Segala kebijakan apaun yang dikeluarkan oleh PBB untuk menghentikan aksi Israel selalu diveto oleh AS.

Padahal bukankah kebijakan pembangunan pemukiman Yahudi dengan cara merampas wilayah Palestina yang disertai agresi militer adalah jelas-jelas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap rakyat Palestina? Dimanakah slogan HAM yang selama ini digembor-gemborkan oleh Amerika Serikat? Lalu masihkah kita mau berharap pada AS atau PBB?

Solusinya Satu, Persatuan Kaum Muslimin

Ada tiga persoalan mendasar yang harus dilakukan untuk Palestina yaitu pertama, memberi pertolongan terhadap rakyat Palestina yang kelaparan, luka, kekurangan obat dll. Kedua, menghentikan kebrutalan Israel. Ketiga, membebaskan seluruh Palestina dari penjajahan Israel.

Melihat ketiga persoalan di atas maka tidak cukup solusi yang ditempuh hanya dengan penggalangan dana untuk bantuan bahan makanan dan obat-obatan. Jika hanya itu maka sama saja kita membiarkan Israel membantai rakyat Palestina dan kita hanya menyelamatkan mereka yang selamat saja. Begitupun berbagai kecaman dan kutukan yang dilontarkan kepada mereka tidak akan mengubah sikap Israel kepada Palestina.

Tidak ada jalan lain kecuali negara-negara Islam mengirimkan pasukan militer kepada Israel. Namun sayang hingga saat ini belum ada satu negarapun yang melakukannya. Oleh karena itu kita membutuhkan penguasa yang benar-benar mau membela Islam sekaligus mengusir Israel dari Palestina. Sudah saatnya negara-negara Islam bersatu di bawah satu kepemimpinan dan melawan segala bentuk kebiadaban Israel dan membebaskan Palestina dari penjajahan dan penindasan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image