Strategi Bank Syariah Menghadapi Persaingan di Era Digital
Gaya Hidup | 2021-05-17 21:20:20Sebagaimana kita ketahui bahwa tren digitalisasi dalam dunia perbankan terus berkembang ditandai dengan munculnya bank digital saat ini. Melihat fenomena hal tersebut, tentunya bank syariah harus mengambil langkah strategis untuk bisa bersaing dengan terus berupaya melakukan pengembangan ekosistem digital untuk menghadapi adanya tren bisnis neo bank di depan.
Tentunya untuk melakukan inovasi dan pengembangan produk-produk perbankan digital bank syariah membutuhkan anggaran belanja yang tidak sedikit. Dengan hadirnya bank digital bank syariah tidak menganggap neo bank ini sebagai rival/lawan, namun justru harus menjadi partner dalam kolaborasi dalam open banking.
Dalam hal ini bank syariah perlu melakukan upaya transformasi digital dengan strategi sebagai berikut :
1.Digitize internal proses merupakan sebuah proses konversi dari analog ke digital. Digitisasi merujuk pada pengoptimalan proses internal, misalnya otomatisasi kerja, peminimalan kertas, dsb dengan tujuan untuk mengurangi biaya.
Digitisasi bisa dibilang sebagai pendigitalan sesuatu hal yang dulunya analog menjadi digital. Misalnya saja, dokumen-dokumen tertulis di kertas dijadikan dokumen elektronik seperti pdf, doc dsb maka disebut digitisasi.
2.Develop digital native products merupakan proses membangun aplikasi yang ditujukan kepada generasi sekarang yang memang generasi digital. Digital native adalah istilah untuk generasi yang lahir dan tumbuh berkembang dalam dunia digital, di mana mereka berinteraksi secara teratur dengan teknologi sejak usia dini. Generasi ini cenderung lebih akrab dengan terminologi dunia digital.
3.Modernize channels, pada zaman modern ini, hampir semua perusahaan menggunakan digital marketing. Sebelum merencanakan atau menyusun strategi digital marketing yang efektif, maka perlu memahami perbedaan dari beberapa channels dalam digital marketing. Dengan cara mengidentifikasikan channels tersebut, maka Anda dapat mengetahui channels mana yang kiranya dapat bekerja dengan baik untuk bisnis bank syariah.
4.Leveraging digital ecosystem, dengan kemajuan teknologi informasi maka tidak bisa dihindari bahwa semua bentuk komunikasi dan interaksi, baik dari sisi sosial maupun dunia bisnis, sudah berdasar teknologi. Kondisi ini tentunya sangat tepat untuk membangun ekosistem yang sifatnya digital atau digital ecosystem (DE) yang secara langsung atau tidak langsung sudah memengaruhi pola kehidupan interaksi antarmanusia.
5.Promote digital capabilities, masalah transformasi digital bukanlah melulu masalah teknologi, akan tetapi juga masalah bagaimana transformasi organisasi menyeluruh yang mencakup perubahan aspek2 krusial lain seperti: strategi pemasaran, proses, SDM dan budaya, hingga kepemimpinan. Sehingga promote digital capabilities menekankan bagaimana kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi digital.
Dengan demikian dengan transformasi digital membutuhkan kemampuan untuk bertahan dan mengembangkan bank syariah dalam menghadapi persaingan di Era Digital
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.