Puisi : Membara
Guru Menulis | Monday, 18 Apr 2022, 22:09 WIBMembara
Jantungku berdegup kencang namun bukan hipertensi
Ketika kawan-kawan seperjuanganku membakar jiwa corat-coretku
Tak ingin berhenti trus lah menari duhai jari jemari
Rasa gatal tapi mana yang harus digaruk
Rasa penasaran trus bergelayut memagut
Jiwa petualangku perlahan makin membaja membara
Mendaki bait-bait penuh diksi
Mengulik kata semoga bermakna
Mendulang cita meronce cinta
Kini selagi bisa, tiada nanti apalagi lusa
Kan ku biarkan jemari ini merdeka
Menari riang gembira kian kemari
Meneguhkan jiwa nyalakan hati yang membara
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.