Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image publik histori_indonesia

243 Tahun Museum Nasional Indonesia. Yuk kita balik ke tahun 1934

Sejarah | 2021-05-15 07:31:50
Sumber photo : Material ppt Ibu Dedah Rufaedah Sri Handari dalam Bimtek Permuseuman

Ketika berkunjung ke Museum Tekstil Queen Sirikit Thailand di awal bulan September 2019, tak disangka saya kembali bertemu ikonik Museum Nasional Indonesia yaitu patung Gajah, patung gajah beserta gambar halaman depan Museum Nasional Indonesia tersebut menjadi mural di Museum kesayangan sang Ratu Thailand tersebut, selain memamerkan Batik Indonesia koleksi sang raja dan sang ratu dan pada tahun inipun Museum Nasional Indonesia lakukan perawatan atas patung tersebut dan dihadiri oleh pihak Kedutaan Besar Thailand diposting dilaman IG resmi museum_nasional_indonesia tanggal 5 April 2021. Perawatan patung gajah tersebut dihadiri Dubes Thailand untuk Indonesia H.E Songphol Sukchan. Tak kalah menarik dari perawatan patung gajah ialah terkait repatriasi sekitar 1.500 benda budaya dari Belanda telah tiba di Museum Gajah, Pengembalian Benda Budaya Indonesia ini koleksi eks Museum Nusantara Delft. Kembalinya koleksi Indonesia. penyelamatan sebagian benda budaya milik Indonesia yang berada diluar negeri atau diluar pengelolaan Pemerintah Republik Inddonesia (Repatriasi). Repatriasi ini bukan hanya agenda penting pemerintah Republik Indonesia tapi isu global yang sedang jadi perhatian bidang permuseuman atau kebudayaan sebuah negara. Museum Gajah adalah lembaga dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai fungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Pengembalian koleksi dari Museum Nusantara Delft juga terkait masalah penyelamatan sebagian benda budaya milik Indonesia yang berada diluar pengelolaan Pemerintah Republik Indonesia, seperti halnya yang dikelola oleh museum-museum lainnya Belanda. Pengembalian 1.500 koleksi dari Belanda ini diawali dengan seremonial penyerahan sebuah keris Bugis oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kepada Presiden RI Joko Widodo Pada hari Rabu, 23 November 2016 lalu. Di momen ulang tahun yang ke-243 ini semoga senantiasa bermanfaat dan repatriasi ini diharapkan mampu menambah khasanah baik dalam keilmuan tentang etnografi bangsa kita maupun khasanah warisan budaya yang semakin kaya dan beragam. perkembangan Museum Nasional baik dari jumlah koleksi maupun bertambah besarnya bangunan atau infrastruktur Museum ini, alangkah indahnya jika kita kembali atau flashback atau kembali ke Museum Nasional Indonesia tahun 1934. semoga ada hikmahnya dan kita sekilas mengetahui perubahan dari Museum Nasional Indonesia.

Eman Hermawan , anggota Dewan Internasional Museum (ICOM ) Indonesia, Mahasiswa Pascasarjana Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Plattegrond (Denah)
Entree (Pintu masuk)
Beeldengalerij en beschreven steenen (Koridor arca dan batu bata bertulisan)
Leeszaal (Ruang Membaca)
Voorhal (Aula Depan)
Binnenplein (Taman Arca)
Rotunde (Ruang Rotunda)
Secretariaat (Sekretariat)
Bronskamer (Ruang Perunggu)
DIrectiekamer (Kamar Direksi)
Historische zaal (Ruang Sejarah)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image