Semua Orang itu Baik
Agama | 2022-04-16 18:16:16Nabi Muhammad Sahollahu alaihi wasallam, melarang sesama manusia untuk saling mencela, mengejek dan menghina. Setiap hamba Allah diciptakan memiliki keunikan dan keunggulan.
Jangan memandang sinis terhadap yang lain. Boleh jadi bukan karena kekurangan yang ada pada dirinya, tapi karena kebencian dalam diri kita.
Ketika kita menjumpai seseorang yang belum mau aktif ke Masjid, jangan cela. Ketika teman kita masih belum bisa membaca Alqur'an jangan dihina. Ketika masih menjumpai seseorang suka bermaksiat jangan dikucilkan.
Sesungguhnya orang-orang yang masih jauh dari Allah, dalam hatinya ingin merengkuh cinta Allah. Namun mereka tidak mampu memberikan hidayah kepada dirinya sendiri.
Mereka yang masih jauh dari Allah membutuhkan wasilah untuk mendekat kepada sang Kholiq. Menjadillah pintu hidayah baginya. Menghina, melecehkan dan menjauhi adalah sikap kesombongan. Apalagi menganggap dirinya suci.
Renungkan firman Allah, "Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi AllaH" (QS. Annisa: 79).
Hakekatnya, semua kebaikan yang kita lakukan adalah atas petunjuk Allah, atas Rahmat Allah.
Pandanglah semua manusia itu ada potensi sehingga tidak ada celah bagi diri kita untuk bersikap ujub. Hadapilah mereka seperti layaknya kita memperlakukan seorang manusia. Karena boleh jadi suatu ketika mereka akan menjadi baik.
Bila Anda mampu melakukan sesuatu, lakukan untuk kemudahan baginya.
Semua manusia berproses menjadi baik. Hari ini belum, besuk mungkin saja. Qolbu penggenggam dan milik Allah.
Masihkah kita berlagak seperti hakim, yang gemar menjust seseorang??----------------------------------Disarikan dari Tausyiah, yang penulis sampaikan dalam kajian jelang berbuka puasa, Masjid At-Taqwa Desa Warukulon Kecamatan Pucuk (Selasa, 12/4/2022)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.