Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adi Fiqri

Perhimpunan di Indonesia

Sejarah | Thursday, 29 Apr 2021, 02:02 WIB

Di Indonesia, seringkali kita melihat adanya suatu himpunan yang memiliki peran aktif di kehidupan masyarakat.Terutama ketika kita masuk dalam kehidupan perkuliahan, maka kita akan seringberinteraksi langsung dengan beberapa himpuan yang ada di perkuliahan tersebut.Di dalam siatu universitas, pasti keberadaan himpunan gampang sekali kitajumpai dengan berbagai pengikat yang berbeda-beda.

Ketika kita mendengar kata himpunan,maka terbersit lah dalam pikiran kita bahwa himpunan adalah tempat berkumpulnya manusia ataupun seringkali kita samakan dengan komunitas. Dalam kamus besarbahasa Indonesia himpun atau berhimpun merupakan berkumpul. Sedangkan himpunanmahasiswa menurut KBBI, adalah organisasi mahasiswa ditingkat jurusan di suatuperguruan tinggi yang merupakan kegiatan ekstra kurikuler. Keberadaan HimpunanMahasiswa haruslah berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk Mahasiswa.

Pada masa kolonialisme juga himpunansudah ada, danjuga sudah diakui oleh Persatuan Gerakan Nasional yang menganggap PerhimpunanIndonesia sebagai landasan di mana Gerakan Nasional Indonesia harus bertumpu,jika ingin membentuk kekuatan nyata bagi pengangkatan Tanah dan Rakyat. Nah, dalamperistiwapolitik di Indonesia selama tahun 1924-1927 menyebabkan penggeledahan danpenangkapan anggota terkemuka asosiasi.

Pada tahun-tahun berikutnya, krisis melanda hampir seluruh wilayah Indonesia dengan dampak yang sangat menghancurkan. Hal ini menyebabkan semakin intensifnya tindakan pemerintah terhadap Gerakan Nasional, yang untuk sementara waktu pertumbuhan dan aktivitasnya terhambat. Hasutan untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap Otoritas Publik Belanda" menjadi motif tindakan pemerintah ini.

Tujuan bersama dari pembebasan Indonesia membutuhkan munculnya aksi massa nasionalis yang sadar diri dan mandiri." Demikian deklarasi prinsip Perhimpunan Indonesia. Namun, Kolaborasi Rakyat Indonesia dan Gerakan Nasionalnya dengan Belanda yang demokratis atas dasar kesetaraan dan saling menghargai adalah satu-satunya cara yang dapat membebaskan kedua Bangsa dari bahaya yang mengancam mereka.

Perhimpunan Indonesia mendukung persamaan lengkap antaraBelanda dan Indonesia dalam batas-batas Konstitusi, karena pemutusan hubungantersebut bukan untuk kepentingan kedua negara. Menyadari bahwasuatu bangsa tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa hak demokrasi, makaPerhimpunan Indonesia mengupayakan reformasi demokrasi dan perlakuan yang samabagi kedua bangsa di bidang ekonomi, politik dan militer.

Di seluruh dunia, pertempuran hebat antara demokrasi danfasisme kini sedang berlangsung. Republik Spanyol berjuang untuk demokrasi dankemerdekaannya. Selama ada ancaman fasis, tugas umat manusia yangprogresif adalah mempertahankan dan memelihara demokrasi. Dan Indonesia jugamempertahankan hak dan kebebasan demokratisnya, meskipun dibatasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image