Puisi LANGKAH KAKI
Sastra | 2022-04-14 08:47:21
Banyak cara untuk menyuarakan isi hati terkait berbagai hal yang bersentuhan dengan Pendidikan. Melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati, para penulis terpilih menuangkan suara hati mereka tentang Pendidikan.
Melalui buku Langkah Kaki yang sudah terbit Januari 2022 lalu, berkolaborasi dengan Kepala Dinas Denpasar, Ir.I Gusti Ngurah Eddy Mulya, SE.M.Si dapat kita simak puisi karya para penulis.
Kusapa Engkau
Karya: Sutanto (MTsN 3 Bantul, DIY)
Kusapa engkau dengan penuh keramahan
Kupandang engkau dengan tatapan penuh sayang
Sapaku ikhlas tak perlu dengan beribu sebab
Tatapanku tulus tak perlu dengan aneka syarat
Begitulah kami dengan segenap jiwa
Merengkuhmu dengan segenap rasa
Kami mengharap kau akan menjadi permata
Bersinar di seluruh persada
Kami ingin kau menjadi mutiara
Generasi pilihan negeri tercinta
Orang tua Keduaku
Nama: Nurudin (Pimpinan Klub Projotamansari Bantul, DIY)
Alangkah beruntungnya aku
Dibimbing diasuh disayang diajari olehmu
Bagaikan anak kandungmu
Tak pernah kau meminta balasanku
Sambutan selamat pagimu
Senantiasa menggugah semangatku
Belajar menuntut ilmu
Terima kasih orang tua keduaku
Pengabdian Seorang Guru
Karya : Sugeng Muhari, S.Pd.Si (Kepala MTsN 3 Bantul, DIY)
Ketika fajar sudah menggeliat
Tak ada halangan yang menghambat
Bagi sosok guru yang hebat
Pagi yang cerah mengawali hari
Terbayang wajah ceria siswa siswi
Hari demi hari terus dilalui
Seorang guru tak ada kata lelah di hati
Perjuangan mulia masih panjang
Untuk mengantarkan, meraih cita-cita di masa datang
Untuk Generasi Harapan Masa Depan
Karya: Susi Setyowati (Kepala SDN 3 Kroyo Karangmalang Sragen Jawa Tengah)
Tak surut jiwa raga ini kubaktikan
Kami tetap tegak berdiri di garda terdepan
Ayo bangkit lawan malas dan keegoisan
Jangan terlalu larut dalam angan - angan
Carilah ilmu untuk bekal kehidupan
Pendidikan bukan untuk mencari harta dan kekayaan
Apalagi meraih jabatan
Harus diniati mencari rida Tuhan
Pendidikan harus bisa membawa perubahan
Mewujudkan insan berkarakter yang menjadi teladan
Makna Kehidupan
Oleh: Kumalasari Nugraha, Guru MI KHR Ilyas Tanjungrejo, Kebumen
Tempatnya masuk kelorong dengan jalan yang sempit
Dan sedikit berbau
Namun di sini aku menepaki langkah-langkah dengan ketulusanmu
Setiap kata yang terungkap, mengisaratkan makna selalu
Membuat aku tersadar akan arti hidup
Kini
Aku meneruskan langkahmu dalam mengisi harinya
Mewarnai dunia yang penuh retorika
Tanpa mengenal ruang dan waktu yang ada
Luruskan selalu niat hamba pada-Nya
Dijalan yang penuh keberkahan dan ampunan
Menghamba Pada Sang Anak
Oleh : Endang Sri Werdiningsih, S.Pd, Kepala SD Tamansiswa Jetis YK
Ketika kertas samar itu telah terkodrat
Tugasku adalah menebalkan
Agar yang samar menjadi jelas
Menemukan makna disetiap goresan-Nya
Kupahami dengan cinta
Kurengkuh dengan tulus
Menjadikan mereka insan berguna
Dengan memanusiakan manusia
Semangat bergerak dengan hati
Pulihkan pendidikan ‘tuk negeri
RANGKAIAN MASA
Oleh: Evi Giasofa, Guru SDN Lempuyangwangi Yogyakarta
Membingkai petak-petak sudut
Seakan memberikan perintah
Tertutup awan, tak kunjung sirna
Sehingga celoteh burung tak lagi bersahutan
Walaupun guru tertunduk lesu
Pena tak lagi menari di papan putih
Para Siya tak lagi berceloteh
Tuladha Suci berganti teknologi
Rangkaian masa itu tak akan mengubur mimpi
Menaruh harapan antusias semboyan Ki Hajar Dewantara
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
