Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Benarkah Anda Investor Pintar?

Bisnis | Tuesday, 12 Apr 2022, 03:23 WIB
Ilustrasi investor | Foto: Istimewa

Investasi sukses tidaklah butuh IQ setinggi langit, pengetahuan bisnis luar biasa, atau informasi dari orang dalam. Hanya butuh kerangka kerja intelektual yang andal dalam membuat keputusan dan kemampuan menjaga agar emosi tak menggerogoti kerangka kerja tersebut.

Bapak investasi dari Amerika Serikat, Benjamin Graham, dalam bukunya berjudul 'The Intelligent Investor' menyebutkan investor pintar adalah seorang realis yang menjual sahamnya kepada orang optimis dan membelinya dari orang pesimis.

Menurutnya, investor pintar semata-mata berarti sabar, disiplin, dan antusias untuk belajar. Tidak hanya itu, investor pintar juga harus bisa mengekang emosi dan berpikir untuk kebaikan diri sendiri. Kepintaran yang dimaksud Graham adalah kepintaran kepribadian berupa karakter, bukan otak.

Benjamin menyebutkan terdapat bukti bahwa IQ tinggi dan pendidikan tinggi tidak cukup untuk membuat seorang investor menjadi pintar.

Pada 1998, kata Benjamin, Long Term Capital Management L.P., sebuah perusahaan hedge fund yang dikelola oleh sepasukan ahli matematika, ilmuwan komputer, dan dua ekonom peraih Nobel, kehilangan lebih dari $2 miliar dalam hitungan minggu dalam sebuah pertaruhan besar bahwa pasar obligasi akan kembali "normal".

Namun, kenyataannya, pasar obligasi terus semakin dan semakin abnormal-dan LCTM telah meminjam begitu banyak uang sehingga kejatuhannya hampir menjungkirbalikkan sistem keuangan global.

Contoh berikutnya, lanjutnya, pada tahun 1720, Sir Isaac Newton memiliki saham South Sea Company, saham yang paling hot di Inggris. Begitu melihat gejala pasar mulai tidak terkendali, sang fisikawan besar menggerutu bahwa dia "bisa menghitung gerakan benda benda langit, tetapi dia tidak bisa mengalkulasi kegilaan orang".

"Newton melepas saham South Sea-nya dan mengantongi 100% keuntungan sebesar £7,000," sebut Benjamin.

Namun, hanya beberapa bulan kemudian, dia terbawa arus antusiasme pasar yang luar biasa. Newton terjun kembali ke pasar ketika harga sudah jauh lebih tinggi dan rugi £20,000 (atau lebih dari $3 juta dalam uang sekarang). Sampai akhir hidupnya, Newton melarang siapa pun menyebut kata "South Sea" di dekatnya.

Sir Isaac Newton adalah salah satu orang paling pintar yang pernah hidup di bumi, sebagaimana definisi kepintaran menurut sebagian besar manusia. Namun, Newton sama sekali tidak mendekati pintar sebagai investor.

Dengan membiarkan hiruk-pikuk pasar menunggangi penilaiannya sendiri, ilmuwan terbesar di bumi itu bertindak layaknya orang bodoh.

"Singkatnya, jika sejauh ini Anda masih gagal dalam berinvestasi, itu bukan karena Anda bodoh. Itu karena, seperti Sir Isaac New ton, Anda belum mengembangkan disiplin emosi yang dibutuhkan agar investasi Anda berhasil," ucap Benjamin di kutip dari buku investasi terbaik sepanjang masa itu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image