Jangan Asal Membeli, Yuk Biasakan Membaca Informasi Nilai Gizi pada Kemasan Pangan
Gaya Hidup | 2023-05-29 23:06:31Tentu kita sudah tidak asing dengan Informasi Nilai Gizi yang terdapat pada kemasan pangan. Informasi nilai gizi merupakan label yang memuat informasi seputar kandungan zat gizi yang ada pada makanan atau minuman kemasan tersebut.
Informasi Nilai Gizi ini sering kita abaikan, padahal informasi nilai gizi memiliki fungsi yang sangat penting bagi kita sebagai konsumen. Apa saja manfaat yang akan kita dapatkan dari memperhatikan informasi nilai gizi?
1. Mengetahui kandungan gizi yang ada di dalam produk makanan atau minuman, seperti kalori, lemak, gula, protein,garam, bahkan zat pemicu alergi.
2. Dapat menjadi bahan pertimbangan ketika memilih produk yang sejenis. Misalnya ketika kita akan membeli kopi instan, kita dapat membandingkan produk mana yang memiliki kandungan lemak atau gula yang lebih tinggi.
3. Akan mempermudah dalam memilih makanan atau minuman bagi orang yang menderita penyakit atau alergi tertentu serta mengontrol berbagai zat gizi harian yang masuk ke dalam tubuh untuk mencegah resiko obesitas, atau penyakit seperti diabetes dan berbagai penyakit lainnya.
Lalu bagaimana cara membaca informasi nilai gizi pada kemasan pangan?
Ada 5 bagian yang perlu kita cermati dalam membaca label gizi pada kemasan pangan:
1. Takaran saji
Takaran saji adalah jumlah pangan olahan yang setara dengan satu kali penyajian. Apabila produk tersebut dikonsumsi lebih dari satu kali penyajian, maka kontribusi kalori dan seluruh zat gizi yang terdapat dalam produk tersebut menjadi lebih tinggi. Misalnya, dalam suatu produk terdapat keterangan “3 sajian per kemasan”, maka kandungan kalori dan zat gizi yang akan kita dapat adalah tiga kali lipat dari kalori per sajian.
2. Jumlah kalori total per sajian
Jumlah kalori total per sajian menunjukkan total energi yang akan didapatkan dalam satu sajian. Penulisan kalori juga disertai kalori dari lemak yang dihitung tersendiri karena tidak termasuk kalori total. Yang perlu diingat, jumlah kalori yang tercantum merupakan jumlah kalori per sajian, bukan per kemasan. Sehingga apabila dalam suatu produk terdapat keterangan “3 sajian per kemasan” maka kandungan kalori yang akan kita dapat adalah tiga kali lipat dari kalori per sajian.
3. Zat gizi
Pada bagian zat gizi, terdapat energi total, lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, serta garam (natrium). Pada bagian ini, kita dapat memilah kandungan zat gizi yang perlu kita batasi. Selain itu, pada bagian ini juga terdapat zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, zat besi, dan kalsium.
4. Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi)
Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) adalah jumlah persentase kontribusi zat gizi dalam satu takaran saji suatu produk. Kebutuhan zat gizi tubuh dalam satu hari dapat terpenuhi ketika persentase AKG mencapai 100%. Misalnya dalam satu kotak minuman jeruk tercantum mengandung vitamin C 25% per sajian, maka kita telah memenuhi 25% kebutuhan vitamin C dalam satu hari.
5. Catatan kaki
Terakhir, catatan kaki merupakan informasi yang menjelaskan bahwa persen AKG yang ditunjukkan dalam informasi nilai gizi dihitung berdasarkan kebutuhan energi 2.150 kkal untuk kelompok umum. Perlu kita ingat, bahwa kebutuhan energi kita dapat lebih tinggi atau lebih rendah yang dapat kita sesuaikan sesuai kebutuhan tubuh kita.
Dengan membiasakan membaca informasi nilai gizi pada kemasan pangan, kita dapat menjadi lebih cermat untuk mengetahui berbagai kandungan zat gizi yang perlu kita batasi seperti lemak, gula, garam, dan zat gizi lain yang perlu kita tingkatkan seperti serat, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita untuk membentuk kesadaran pola hidup sehat.
Fatia Naila Rahma
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.